Rabu, 30 November 2011

Pernikahan Sederhana Putera PRESIDEN....

Ini bukan cerita pernikahan putra seseorang yang mumpung menjadi presiden di negeri tetangga. Cerita ini tidak akan dibalut dengan gempita pernak-pernik sehingga tidak akan membuat wong cilik merasa iri dengan kemewahan. Seorang blogger, Javad Matin, menuliskan pengalamannya di pernikahan putra Ahmadinejad.
Saat itu Rabu malam ketika telepon saya berdering. Saya diundang ke upacara pernikahan sahabat baik saya, Alireza, yang akan berlangsung malam berikutnya.
Saya tahu setiap kali Idul Ghadir datang keluarga itu pergi ke beyt [istilah yang sering digunakan untuk merujuk kantor pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei] dan dia akan dinikahkan dengan keponakan syahid Kaveh [tentara Iran, Garda Revolusi, dan anggota Basij yang tewas dalam perang Irak biasa disebut syahid].
Kamis malam pukul sembilan. Saya menuju ke perkumpulan kebudayaan di kantor kepresidenan. Di luar tempat perkumpulan, semua tampak biasa sampai saya mengira datang ke tempat yang salah. Sepertinya pernikahan putra seorang presiden tidak diadakan di sana.
Saya memasuki taman dan sadar bahwa saya harus mematikan telepon. Sekelompok orang berbaris untuk salat. Saya memasuki aula. Sejumlah meja kosong karena tamu yang duduk pergi untuk melaksanakan salat. Buah-buahan dan kue, sebotol air mineral, beberapa piring dan pisau telah ditata di meja untuk para tamu.
Saya menanyakan keberadaaan “doktor”. ["Doktor" adalah sebutan pendukung Ahmadinejad kepadanya karena dia adalah doktor di bidang teknik sipil dan manajemen lalu lintas transportasi]. Saya diberi tahu bahwa dia sedang salat di halaman belakang.
Karena kurangnya ruangan, beberapa tamu pergi menuju halaman belakang. Saya salat bersama [ajudan senior kepresidenan] Mojtaba Samareh Hashemi. Kemudian saya kembali ke aula.
Doktor sedang duduk di meja pertama di sebelah ayah pengantin wanita. Setelah bersalaman hangat dengannya dan beberapa pejabat lain, saya duduk di salah satu meja.
Pengantin pria memasuki aula. Dia mengucapkan salam ke setiap tamu dan duduk di samping doktor dan [ayah mempelai wanita] Haj Agha Akbari.
Ketua perkumpulan, Mr. Kheirkhah, mengatakan betapa doktor begitu perhatian tentang segala detail resepsi. Dia mengatakan bahwa doktor hanya memasan satu jenis makanan dan membayar 3,5 juta toman [sekitar 3.500 dolar] untuk biaya resepsi.
Dia mengatakan bahwa jumlah tamu pria sebanyak 180 orang. Saya hanya melihat sedikit pejabat negara. Saya pernah ke pernikahan pejabat publik sebelumnya dan di sana tidak hanya ada pengeluaran mewah tapi juga banyak menteri dan pejabat negara yang hadir.
Sebuah kartun satir berjudul “Cobaan Penduduk Ahmadinejad“, yang mengecam kebijakan “subsidi” presiden Iran yang bertujuan mendorong peningkatan tingkat kelahiran negara itu.
Tapi apa yang saya lihat benar-benar kesederhanaan, pernikahan sederhana. Ini adalah resepsi rakyat, karena ayah pengatin pria adalah orang terkenal.
Kesederhanaan terasa di mana-mana dalam pesta tersebut. Terbukti dari cara tamu dijamu. Hal ini juga bisa dilihat dari mobil yang digunakan untuk mengantar pengantin dan perjamuan [pernikahan] itu sendiri, yang sederhana namun lezat dan harum.
Pembawa acara resepsi meledek Alireza tentang subsidi dan 1 juta toman yang akan diterima anaknya kelak, yang membuat doktor tersenyum.
Upacara berakhir; doktor dan ayahnya pengantin wanita berdiri di pintu gerbang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para tamu.
Menarik melihat bagaimana doktor melayani anak berumur 7-8 tahun yang berteriak “Paman! Paman!” kepadanya. Dia memeluk dan memperlakukannya dengan baik.
Semua orang telah pulang dan doktor menuju dapur untuk menyampaikan terima kasih kepada mereka yang bekerja untuk resepsi. Ketika semua orang telah pergi, pengantin pria dan wanita masuk ke mobil mereka tanpa ada formalitas tambahan dan pulang ke rumah dengan keluarga.
Saya menyampaikan selamat kepada sahabat saya, Alireza, doktor, keluarganya yang terhormat, dan juga keluarga syahid Mahmoud Kaveh. Semoga mereka memiliki kehidupan yang baik di bawah bayangan Imam Zaman.

 

Adalah hak setiap orang untuk melaksanakan pernikahan dengan kemewahan, terlebih lagi menggunakan uang pribadi. Namun, sebagaimana nasihat Ali bin Abi Thalib, seorang pemimpin memiliki kekhususannya tersendiri. Dengan tanggung jawab yang lebih besar, dia harus bisa menyesuaikan dan merasakan kehidupan rakyat terbawah yang dipimpinnya.
Catatan: Gambar yang ditampilkan adalah gambar pernikahan putra Ahmadinejad yang bernama Mahdi, bukan Alireza. Terima kasih untuk Muhammad Hadi.
mainsource:www.ejajufri.wordpress.com

Dana Pernikahan Ibas-Aliyah Dipertanyakan

Polhukam / Rabu, 23 November 2011 12:48 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Pesta pernihakan Edhie Baskoro Yudhoyono, putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan putri Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Siti Ruby Aliyah Rajasa, dikabarkan menelan biaya hingga puluhan miliar. Angka itu jauh di atas jumlah kekayaan SBY yang dilaporkan dalam LHKPN 2009: Rp7 miliar.

"SBY tak mungkin menjual harta kekayaannya atau berhutang hanya untuk mengelar resepsi pernikahan putra bungsunya itu,” kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi Uchok, Rabu (23/11). "Baiknya SBY jujur."

Uchok meminta SBY jujur. Apalagi, sebelumnya Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi menegaskan biaya pernikahan Ibas-Alya tak sepeser pun menggunakan uang negara. "Presiden harus menjelaskan memakai uang siapa," kata Uchok.

Uchok mengkritik sikap Presiden SBY yang tak konsisten. SBY menganjurkan rakyat dan negara hidup sederhana, tapi justru membuat perhelatan senilai miliaran rupiah.

“Saya rasa kini masyarakat bertanya apa benar kekayaan SBY cuma Rp 7 miliar? Saya rasa masyarakat tak ada yang percaya. Sebaiknya SBY jujur saja berapa sebenarnya kekayaan yang dimilikinya," sindir Uchok.

Selain Presiden, Uchok juga mengkritik, keseriusan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menginvestigasi kekayaan para pejabat. Menurut dia, laporan LHKPN palsu. Soalnya hanya menerima laporan para penyelenggara negara.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, mengatakan jika kekayaan SBY hanya Rp 7 miliar sementara biaya untuk resepsi melebihi itu, artinya SBY harus berhutang kepada bank. Sebab itu, ia ingin menyumbangkan sebagian rezeki halal yang didapatkannya sebesar Rp 100 ribu jika tahu nomor rekeningnya.

“Saya kasihan lihat SBY, kayaknya dia harus berhutang untuk menyelenggarakan pesta pernikahan putra bungsunya itu. Mungkin dia menggadaikan hartanya untuk pinjaman itu. Saya yakin akan banyak juga masyarakat yang akan membantu, kalau diumumkan nomer



mainsource:http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/11/23/72933/Dana-Pernikahan-Ibas-Aliyah-Dipertanyakan

Kamis, 24 November 2011

Investasi Emas : Koin Dinar, Emas Lantakan Atau Emas Perhiasan ?


Pertanyaan ini sering sekali sampai ke saya dalam berbagai keempatan, Baik lewat email, kesempatan tanya jawab dalam ceramah atau bahkan banyak sekali pembeli Dinar sebelum mereka mulai membeli – mereka menanyakan dahulu masalah ini.

Ketiga-tiganya tentu memiliki kesamaan karena bahannya memang sama. Kesamaan tersebut terletak pada keunggulan investasi tiga bentuk emas ini yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai benda fisiknya (intrinsic) dan dan nilai yang melekat/bawaan pada benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tdak dimiliki oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan uang kertas.

Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi – kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.

Sebaliknya default value (nilai) uang kertas, saham, surat berharga mendekati nol , karena kalau ada kegagalan dari pihak yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya –uang kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu bakar.

Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih ? Koin Emas, Emas Lantakan atau Perhiasan ? Disini saya berikan perbandingannya saja yang semoga objektif sehingga pembaca bisa memilih sendiri - Agar keputusan Anda tidak terpengaruh oleh pendapat saya – karena kalau pendapat saya tentu ke Dinar karena inilah yang saya masyarakatkan.

Kelebihan Dinar :
1. Memiliki sifat unit account ; mudah dijumlahkan dan dibagi. Kalau kita punya 100 Dinar – hari ini mau kita pakai 5 Dinar maka tinggal dilepas yang 5 Dinar dan di simpan yang 95 Dinar.
2. Sangat liquid untuk diperjual belikan karena kemudahan dibagi dan dijumlahkan di atas.
3. Memiliki nilai da’wah tinggi karena sosialisasi Dinar akan mendorong sosialisasi syariat Islam itu sendiri. Nishab Zakat misalnya ditentukan dengan Dinar atau Dirham - umat akan sulit menghitung zakat dengan benar apabila tidak mengetahui Dinar dan Dirham ini.
4. Nilai Jual kembali tinggi, mengikuti perkembangan harga emas internasional; hanya dengan dikurangkan biaya administrasi dan penjualan sekitar 4% dari harga pasar. Jadi kalau sepanjang tahun lalu Dinar mengalami kenaikan 31 %, maka setelah dipotong biaya 4 % tersebut hasil investasi kita masih sekitar 27%.
5. Mudah diperjual belikan sesama pengguna karena tidak ada kendala model dan ukuran.

Kelemahan Dinar :
1. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%).
2. Ongkos cetak masih relatif tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5 % dari nilai barang tergantung dari jumlah pesanan.

Kelebihan Emas Lantakan :
1. Tidak terkena PPN
2. Apabila yang kita beli dalam unit 1 kiloan – tidak terkena biaya cetak.
3. Nilai jual kembali tinggi.

Kelemahan Emas Lantakan :
1. Tidak fleksibel; kalau kita simpan emas 1 kg, kemudian kita butuhkan 10 gram untuk keperluan tunai – tidak mudah untuk dipotong. Artinya harus dijual dahulu yang 1 kg, digunakan sebagian tunai – sebagian dibelikan lagi dalam unit yang lebih kecil – maka akan ada kehilangan biaya penjualan/adiminstrasi yang beberapa kali.
2. Kalau yang kita simpan unit kecil seperti unit 1 gram, 5 gram, 10 gram – maka biaya cetaknya akan cukup tinggi.
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena adanya kendala ukuran. Pengguna yang butuh 100 gram, dia tidak akan tertarik membeli dari pengguna lain yang mempunyai kumpulan 10 gram-an. Pengguna yang akan menjual 100 gram tidak bisa menjual ke dua orang yang masing-masing butuh 50 gram dst.

Kelebihan Emas Perhiasan :
1. Selain untuk investasi, dapat digunakan untuk keperluan lain – dipakai sebagai perhiasan.

Kelemahan Perhaiasn :
1. Biaya produksi tinggi
2. Terkena PPN
3. Tidak mudah diperjual belikan sesama pengguna karena kendala model dan ukuran.

Dari perbandingan-perbandingan tersebut, kita bisa memilih sendiri bentuk investasi emas yang mana yang paling tepat untuk kita. Wallahu A'lam.

Sepenggal Kisah Dari Hati..


Kadang kita merasa dalam hidup ini kita sering kekurangan materi, kalian tentu pernah merasakan hal tersebut bukan ? Padahal materi yang kalian peroleh, mungkin sebenarnya sudah lebih dari cukup. Apakah ini pertanda kita telah diperbudak dengan apa yang disebut dengan uang ? Ketika kita bekerja keras dengan harapan ingin mendapat taraf hidup yang menurut kita mapan tetap saja kita masih merasa kekurangan dan pada akhirnya kita kembali bekerja keras tanpa pernah bisa menikmati dan mensyukuri atas apa yang telah kita dapatkan.
Aku, sama seperti kalian. Pria normal, memiliki keinginan untuk hidup mapan. Tepatnya pada tanggal 20 oktober 2004, aku jatuh cinta dengan seorang wanita yang menurut ku dia itu perfect. Kurang lebih 7 tahun aku “jalani hidup” bersamanya. aku merasa selama 7 tahun tersebut 2/3 dari hidup ku adalah miliknya. aku akui aku sayang sekali dengan dia. Mungkin karena saking sayangnya aku berjanji akan menikahinya dan membahagiakannya. Mungkin pikiran ku sangat kolot. Aku berpikir dia pasti akan bahagia jika aku mapan. Perlu teman-teman ketahui aku bekerja di sebuah bank swasta ternama di Indonesia dan dia juga bekerja di bank pemerintah.
Selama aku bekerja, aku bekerja keras siang dan malam. aku selalu datang paling pagi dan pulang paling malam. Memang posisi ku pada waktu itu hanyalah seorang Clerk. Namun, dari hasil kerja keras tersebut, aku berhasil naik pangkat 3x dalam 2 tahun dan memperoleh penghargaan karyawan terbaik, bonus yang cukup banyak dan sekarang aku sedang di promosikan untuk jabatan manager. Sebuah prestasi yang sangat luar biasa bukan ?
Sayangnya, hasil yang ku peroleh tidaklah sebanding dengan realita yang ada. Aku mulai merasa kehilangan orang yang paling aku sayang. Aku lupa, aku tidak pernah memperhatikannya lagi. Di dalam pikiranku, dia akan mengerti. Karena semua yang aku lakukan, hanya untuk kebahagiaan dia kelak. Jujur aku sangat kecewa, marah dan entah apalagi yang harus kukatakan dia meninggalkan ku tepat disaat hubungan ku dan dia berusia 7 tahun.
Aku masih ingat, malam itu dia menangis dan berkata “kamu telah berubah”. Kata-kata itu sempat membuatku bingung, apanya yang berubah ? bukankan ini semua untuk dia juga ? dia berkata, ” aku gak butuh semua itu, aku hanya butuh perhatian dan kasih sayang dari kamu” dan pada akhirnya dia berkata, aku sudah tidak ada dihatinya. Hancur rasanya hidupku saat itu, semua yang aku lakukan terasa hampa. Penghargaan, ketenaran, materi, jabatan semua rasanya sia-sia.
Hari ini aku sadar, aku gak pernah melakukan hal-hal kecil yang bisa membuat dia bahagia. Aku juga tersadar aku mungkin melakukan itu semua bukan untuk dia tetapi untuk memenuhi ego ku semata. Aku sadar, aku memang orang yang egois. Aku teringat betapa seringnya dia menelpon ku dan selalu mengkhawatirkan ku, sedangkan aku selalu sok sibuk dengan pekerjaan ku. Sering dia menelpon ku hanya sekedar ingin untuk berbagi cerita, tetapi kadang hanya aku diamkan saja karena sibuk dengan teman-teman sekantor. Mungkin lebih tepatnya sok sibuk, agar aku dianggap paling hebat.
Aku memang egois.. aku baru ingat, waktu dia bertemu dengan ku.. dia sedang sakit tetapi dia berkata “aku baik-baik aja kok sayang.. kalau kamu mau ada meeting, besok saja kita ke dokternya”. Aku masih ingat sekali waktu itu, dan betapa bodohnya aku yang gak pernah sadar betapa tulusnya dia menyayangi ku.
Tak terasa saat ini air mata ku telah jatuh, Selama ini telah aku ingkari rasa sayang ku ke dia hanya untuk menuruti semua ego ku..
Aku ingin kembali memperbaiki hubungan tersebut namun sayang waktu takkan pernah bisa kembali.. Saat ini dia tengah mempersiapkan pernikahan dengan seorang pria yang mencintainya dengan sepenuh hati. Aku ingin turut berbahagia dan tidak akan mengganggu kehidupannya..
Teman, aku ingin mengajak merenung sejenak.. Apakah sebenarnya tujuan kita hidup di dunia ini ? Apa memang uang sudah mengendalikan jiwa, raga dan pikiran kita ? apakah sukses memang segalanya ? Pernahkah kita melihat orang disebelah kita ? yang selalu mendampingi kita, tulus menyayangi kita. Entah itu kekasih, istri, suami, orang tau atau anak kita. Sebenarnya mereka selalu berdoa untuk kita karena merekalah yang telah ikut memberikan kita kekuatan.
Teman.. jangan sampai kita membiarkan mereka pergi dari kita, sayangilah orang yang sayang kepada kita. Mungkin kita sudah lupa, kapan terakhir kali kita mengatakan kepada mereka. “aku sayang kamu”. Inilah saatnya !! saatnya untuk mengatakan kepada mereka sekarang juga, jangan hanya sekedar mengatakan tetapi buatlah mereka merasakan arti dari kata-kata tersebut.
There’s no free lunch. There’s price to be paid for what we’ve got. Never let her / him go away
” Sayang.. aku selalu memanggil mu dengan sebutan itu selama 7 tahun ini, selamat berbahagia yah.. Maaf kalau aku gak pernah telpon kamu, aku gak ingin lagi mengganggu hidup mu. Seandainya suatu saat nanti kita bertemu lagi, aku pasti akan membuatmu bahagia.. Mungkin bukan di dunia ini atau mungkin tidak akan pernah selamanya.. Tentang mu akan selalu aku simpan di dalam hati menjadi sebuah kenangan terindah.. “

http://guardianarmy-id.com/blog/sepenggal-kisah-dari-hati

Jumat, 18 November 2011

aku terpaksa menikahinya.....

Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki


Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya. Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?” Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

http://www.pks-diy.com/2011/10/aku-terpaksa-menikahinya.html

Kamis, 17 November 2011

Partisipasi di HUT IDI.....Banjarmasin 20 Nop 2011


Kisah Pengusaha Sukses Bob Sadino

kisah sukses bob sadinoBob Sadino, di indonesia siapa yang tidak kenal pengusaha yang satu ini, saya rasa dikalangan pengusaha semua pasti mengenalnya. Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz.
ia begitu akrab dipanggil om Bob, seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang bisnis.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
Nama    : Bob Sadino
Lahir     : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama  : Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah: Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Rabu, 16 November 2011

MY beloved family..

 Umar Nov 2011........30 hari menuju 2 Tahun...
Ahmad Umar Azzuhry ( 4 bulan) dan Ummi

Ummi, Umar dan Cabby

Ahmad Umar Azzuhry (4 bulan)

Umar dan cabby

Ummi (2011)
my lovely Son





Khasiat susu Kuda Liar Sumbawa...


Susu kuda liar Sumbawa sangat baik diminum setiap hari, untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. 2x sehari, akan membuat Anda tetap sehat.

Banyak orang yang bingung saat mendengar susu kuda liar. Mana mungkin kuda liar bisa diperah susunya? Kuda liar yang dimaksud disini adalah kuda peliharaan yang dibiarkan berkeliaran, mencari makan sendiri. Bukan kuda yang benar-benar liar seperti kalau kita lihat di iklan Marlboro.

Berdasarkan kesaksian banyak orang, bila dikonsumsi secara rutin, susu kuda liar Sumbawa berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit, antara lain:

- Anemia
- Asam Urat
- Asma
- Avitaminosis
- Bronchitis
- Gangguan pencernaan
- Ginjal
- Kencing manis (diabetes)
- Leukimia
- Liver
- Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
- Paru-paru basah
- Rematik
- TBC dan

KANKER, KEPUTIHAN, PENYAKIT MATA, KULIT, KISTA, TUMOR, BERBAGAI JENIS RADANG, JANTUNG, DARAH TINGGI, STROK, PENYUMBATAN PEMBULUH DARAH, ANEMIA, KOLESTEROL,TYPUS, GAGAL GINJAL,TBC,DEMAM BERDARAH, MANDUL (PRIA DAN WANITA), INSOMNIA, ANEMIA, IMPOTENSI, LIVER, HEPATITIS, GANGGUAN SYARAF, MELANCARKAN KELAHIRAN, MEMULIHKAN TENAGA SETELAH MELAHIRKAN, VITALITAS, MENANGKAL EFEK SAMPING NEGATIF RACUN KIMIA DALAM TUBUH DARI BERBAGAI OBAT DAN BAHAN KIMIA MAKANAN. JUGA DARI EFEK SAMPING NEGATIF PIL KB YANG DAPAT MENYEBABKAN KEGEMUKAN, SEMBELIT, BERBAGAI PENYAKIT PARU (TBC-ISPA DAN PENGARUH NIKOTIN ROKOK). DAN LAIN-LAIN

Dan bila dicampur dengan madu, jahe dan kuning telur ayam kampung, susu kuda liar bisa meningkatkan vitalitas pria.

info Pemesanan:
Novita : 085252661505
YM: novy_az@yahoo.com
Harga per botol 110 ribu (500 ml). 
Utk 2 Botol 200 ribu aja (1 Liter).
yukkk di order buat orang tercinta....
 

Senin, 14 November 2011

Cara Mudah Belajar TAJWID...



Pembelajaran cara membaca alquran dengan cara yang benar (tajwid) merupakan mata pelajaran wajib pada lembaga pendidikan islam maupun pondok pesantren. Selama ini ketergantungan siswa akan guru tajwid yang baik Sangat tinggi karena ilmu tajwid Sangat erat hubungannya dengan bagaimana melafalkan bunyi bacaan al-quran dengan baik.

Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah: memperindah sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya.

Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca.

Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardlu ‘Ain. 






Kompass Qori merupakan metode mempelajari tajwid dengan mudah dan simple, hanya perlu diputar manual disesuaikan dengan huruf yang ingin diketahui hukum tajwidnya, tanpa buku, tanpa baterai dan tanpa listrik. sangat cocok bagi guru2 TPA dan bahasa arab dalam menjelaskan pelajaran tajwid. dan mudah bagi siswa/ santri dalam menghapal dan memahami. disetai board contoh2 hukum.


BIla anda berniat menjadi reseller kami juga menyediakan harga khusus .

Untuk Mengetahui Harga Produk silakan hub.kontak dibawah...
































 Keunggulan produk:

  1.   Mengetahui dengan cepat status huruf dalam hukum bacaan Al-Qur’an.
  2. Mengetahui dengan cepat hukum Lam Ta’rif setiap hijaiyyah dalam Al-Qur’an
  3.  Mengetahui dengan cepat Jenis dan Sifat Huruf ( idghom)
  4. Mengetahui dengan cepat MAD lazim diawal surah dan Mad secara umum.
  5. Mengetahui dengan cepat Bunyi Huruf baik Qolqolah maupun Isti’la.
  6.  Mengetahui dengan cepat HUKUM NUM MATI / TANWIN seperti Ikhfa, Izh-Har, Iqlab, Idghom Bighunnah, Idghom Bilaghunnah dan Izh-Har Mutlak.
  7.  Mengetahui dengan cepat HUKUM MIM MATI / SUKUN seperti Izh-har Syafawi, Iikhfa Syafawi dan Idghom Mimi.
  8.  Mengenal ratusan contoh cara membaca tajwid lengkap dengan papan contoh.
  9.  Setiap kalimat contoh diberi tanda (marking) yang jelas dalam penekanan pembacaan.
  10. Disertai aturan tentang WAQOF.
  11. Serta Angka Arab dan hitungan.
  12. ASLI INDONESIA
  13. Wajib dimiliki setiap keluarga muslim dan generasi Qur’ani.
  14. Mudah, menarik, praktis dan harga sangat terjangkau.
  15. segment pasar yang luas ,digunakan oleh sekolah, TPA, lembaga Islam, dan semua muslimin di Asia.

Info dan pemesanan Hub. Novita
Mobile :085252661505 atau 087815588464 
YM : novy_az
Email: azzuhry.group2@gmail.com/novy_az@yahoo.com
No. rek . 015.718.7973 an. Novita iriyani




Rabu, 09 November 2011

Karena, Dalam Hidup, Tak Ada Yang Tak Mungkin - Film Mestakung ndukung)

 Lirik Lagu Goliath – Mestakung (OST Semesta Mendukung)

langkah tegap kakiku, dengarkan hentakanku
kadang aku terjatuh tapi ku terus maju yeah
kejar dengan hatimu, lakukan sungguh-sungguh
apapun yang kau mau, apapun impianmu
karena di dalam hidup ini
tak ada yang tak mungkin

lihatlah kawan bulan masih bersinar
terangi malam hidup terus berjalan
raih mimpimu bulatkanlah tekadmu
mestakung semesta mendukung
karena di dalam hidup ini
tak ada yang tak mungkin

lihatlah kawan bulan masih bersinar
terangi malam hidup terus berjalan
raih mimpimu bulatkanlah tekadmu
mestakung semesta mendukung

lihatlah kawan bulan masih bersinar
terangi malam hidup terus berjalan
raih mimpimu bulatkanlah tekadmu
mestakung semesta mendukung

lihatlah kawan bulan masih bersinar
terangi malam hidup terus berjalan
raih mimpimu bulatkanlah tekadmu
mestakung semesta mendukung
mestakung semesta mendukung
mestakung semesta mendukung


seMESTA menduKUNG atau Mestakung adalah film terbaru dari Mizan Production dengan sutradara John De Rantau ( Denias ) dan dibintangi oleh Revalina S. Temat, Lukman Sardi, Agus Kuncoro Adi, Sujiwo Tedjo, Ferry Salim dan pendatang baru Sayef M.B.
Film Mestakung menceritakan Arif (Sayef.M.B), seorang anak yang sangat mencintai Fisika. Meskipun mengalami kesulitan ekonomi, tidak memadamkan kecintaanya pada dunia sains. Walau tinggal di sebuah dusun di Pamekasan yang jauh dari gemerlap kota dan fasilitas belajar yang memadai, Arif tetap menekuni Fisika.
Beruntung ia mempunyai guru seperti Ibu Tari, seorang perempuan Minang yang demi dedikasinya terhadap dunia pendidikan rela terdampar di Madura untuk menemukan intan-intan pecinta ilmu sains. Ibu Tari memotivasi Arif untuk mengikuti kompetisi olimpiade Sains. Namun dekimian, alasan Arif untuk mengikuti ajaran ibu Tari bukan karena untuk Fisika semata, tetapi lebih pada kerinduan bertemu ibunya yang berpisah dengannya sejak masih kecil. Konon ibunya menjadi tenaga kerja wantia di Singapura dimana negeri ini menjadi ajang final olimpiade sains dunia.
Hari Minggu, kemarin ( 9 Oktober 2011), diadakan pemutaran terbatas untuk media di Pejaten Vilage XXI.
Boleh.Comberoleh kesempatan untuk mengobrol dengan Putut Widjanarko, Produser dari Mizan Production mengenai film Mestakung ini.
Boleh.Com : Sebenarnya apa  Mestakung ini dari sudut pandang bapak ?
Putut   : Mestakung ini bercerita tentang seorang anak, tentang apa yang dia cita-citakan dan dia impikan. Ini film keluarga, jadi di posternya juga ada tulisan ini sebuah film keluarga Indonesia. Memang, dalam beberapa penayangan seperti saat ini, kita mengundang guru-guru dan sumber-sumber massa orang tua untuk hadir dalam preview ini. Terutama juga para remaja yang menjadi target film ini.
BOleh.com : ada berapa guru yang diundang?
Putut : ada sekitar 100 guru-guru dari PGRI yang kita undang buat preview, terus orang tua juga,, Jadi ketika di sekolah-sekolah antusiasnya luar biasa. Ketika kita adakan di Surabaya penuh yang hadir. Di Bandung juga kemarin alhamdulillah penuh.  Jadi mudah-mudahan, bahasanya ini untuk keluarga.
Boleh.com : ketika awal melihat premis dan dari temanya yang tentang fisika, kami berharap akan ada banyak pemunculan yang berkaitan dengan fisika. Dan tadi kami lihat tidak terlalu banyak. Apakah itu disengaja?
Putut : Soal fisika itu, karena pada awalnya kan ini film untuk konsumsi umum. Jadi, ketika film ini didevelop, tujuannya adalah fisika sebagai tontonan yang umum. Fisika sebagai the driving force, bukan utamanya. Kalau misalkan kita melihat The Beautiful Mind, misalkan, biarpun itu tentang kejeniusan atau, misalkan Good Will Hunting. Persoalankan bukan tentang kejeniusan,tapi bagaimana mereka menjalani hidup. Dan ini akurat, karena kita dibantu oleh Yohannes Surya, untuk segala teori dan eksperimen fisika. Dan beliau datang terus ke lokasi syuting, karena kita ingin menjaga keakuratan film Mestakung ini.
Boleh.Com     : Film ini sebagai film keluarga. Secara teori tentu film ini segmennya lebih luas. Sebagai seorang produser, bagaimana bapak melihat peluang film ini dan akan dibuat seperti apa strategi marketingnya?
Putut  :  Sekarang kondisi perfilman kita kurang baik. Film yang dirilis saat Lebaran saja kurang begitu memuaskan pendapatannya. Yang sekarang kita usahakan adalah berusaha mempromosikan sebaik mungkin. Makanya kita adakan banyak sekali preview. Sekarang paling nggak sudah 5 kali. Masih ada 2 atau 3 kali sebelum tayang resmi di bioskop. Dalam rangka, supaya banyak orang tahu dengan film ini. Intinya itu adalah bagaimana kita menyebarkan informasi tentang film ini, supaya banyak yang menonton di bioskop.
Boleh.Com  : Targetnya sendiri? Dalam hal kuantitas penonton?
Putut   : Pasar film di Jakarta kan hampir 50 % dari seluruh pasar film di Indonesia. Jadi, utamanya Jakarta, tentu saja, Bandung, Surabaya dan beberapa kota besar. Kita sudah preview di Bandung dan Surabaya. Alhamdulillah, sambutannya bagus dan semoga teman-teman ini akan menjadi semcam virus bagi yang lain untuk menyebarkan berita tentang film ini.
Boleh.Com  : Kamera yang dipakai untuk Mestakung?
Putut     : Kita pakai 2 kamera. Satunya F3, satunya saya tidak ingat
Boleh.Com : Bagaimana dengan film Ambilkan Bulan ? ( baca di sini untuk informasinya)
Putut  : Kita akan syuting pertengahan bulan ini. Minggu depan, Insya Allah dan akan tayang 29 Desember 2011 Insya Allah. Sutradaranya Ifa Isfansyah.
Boleh.Com : Ambilkan Bulan akan tentang film keluarga juga?
Putut   :  Ini akan lebih riang. Dan lebih feel good. Tema keluarga juga, tapi menonton Ambilkan Bulan akan mendapat efek feel good, setelahnya. Dan pastinya akan musikal.
Boleh.Com     : Kekuatan film musikal adalah pada musik, scoring dan soundtrack. Yang akan menggarap musiknya?
Putut   : Akan kita kasih tahu nanti. Tapi yang jelas sudah ada 10 lagu yang sudah kita persiapkan dari Sony Music Indonesia. Semuanya artis-artis top. Jadi itu salah satu modal. Musik belum dapat. Nanti kita kabari.
seMESTA menduKUNG akan segera rilis 20 Oktober 2011 mendatang.