Senin, 31 Oktober 2011

Madura lagi.....(gpp lucu sih...)

Bagi sobat Mozaik di Malang dan Surabaya tentu tidak asing lagi menemui anggota koperasi yang berasal dari madura. Aksen medok dan penuh dengan ``syiddah`` dalam setiap tekanan katanya bisa merupakan sedikit gambaran umum dari komunitas masyarakat pulau garam tersebut.

Pun demikian dengan karakternya. Orang madura itu sangat sulit dibedakan antara cerdas dan lugu.Ketika di wawancarai oleh AO mengenai usahanya, kebanyakan anggota koperasi kita ini tampak sangat profesional dan cerdas.Tapi ketika diadakan collecting, bisa jadi mereka akan berubah menjadi sangat ``lugu`` dan ``menggemaskan``. Karena memang sepertinya demikianlah karakter bawaan mereka.Maka perlu kecerdasan extra juga untuk memahami dan berkomunikasi dengan mereka.Karena jangankan kita yang awam dengan mereka, bahakan kyai Saya dulu pernah ``terkecoh`` oelh keluguan mereka.

Ceritanya bermula dari undangan acara peringatan Milad salah satu pesantren di madura yang mengundang segenap pemimpin pesantren di Jawa Timur, termasuk Gontor. Saat acara ramah tamah dimulai. Maka para tamu undangan pun dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang sduah dipersiapkan oleh pihak tuan rumah.
Tampak terhidang banyak masakan yang lezat-lezat dimeja makan. Dari mulai Sup kaki sapi yang dicampur kacang hijau khas madura, sampai hidangan laut. Dan...nah ini dia Hidangan utama acara itu...``Udang bakar madu`` yang di bumbui khas madura. Tampak semua tamu undangan tidak melewatkan hidangan tersebut. Kecuali kyai saya yang memang membatasi konsumsi makanan berlemak.
Tapi tak urung, ``keanehan`` kyai saya tersebut mengdundang tanya seorang kyai madura lain yang juga diundang disitu

``Maaf kyai, kok sampeyan ndak ngambil udang bumbu madura ini?? Ini enak lho kyai...Ndak bakal ada di daedrah sampiyan....`` tanya kyai madura itu
``Iya, sbenarnya sih pengen...tapi saya sama dokter dilarang banyak-banyak makan makanan yang mengandung kolesterol`` Jawab kyai saya
``Oooh, saya ngerti kalo gitu. Ya sudah, sampiyan makan udangnya saja, kolesterolnya ndak usah dimakan...``jawab kyai madura itu kalem

Nah, menurut antum, jawban itu tadi cerdas atau ``lugu``??

Tapi sebenarnya, ada sisi positif dari karakteristik orang madura. Yaitu Istiqomah dan toleran. Komitmen terhadap Islam sangat tinggi. Meskipun Islamnya tradisonalis. Bahkan ketika partai penguasa orde baru tengah berkuasa secara absolut di seluruh penjuru Indonesia, madura nyaris tak tersentuh dan tetap mempertahankan warna ``hijau`` secara mayoritas. Tekanan militer, maupun ideologi di sekolah-sekolah negeri waktu itu, belum sanggup menggeser Istiqomahnya orang Madura.

Kisah ringan ini mungkin bisa menjadi contoh.

Dahulu, diceritakan bahwa penguasa orde baru akan mengadakan kunjungan ke salah satu kabupaten di Madura. Sebagaimana biasa, agar terlihat dekat dengan rakyat, maka akan diadakan temu wicara dengan masyarakat setempat. Dan karena acar ini disiarkan langsung oelh TVRI dengan relay seluruh TV Swasta, maka semuanya perlu disiapkan dengan matang, termasuk siapa yang akan bertanya, adan apa pertanyaannya harus diarahakan supaya memudahkan sang penguasa orde baru untuk menjawab.

Dan seperti biasa, beberapa hari menjelang hari H, intel dari tentara serius mengadakan investigasi akan berbagai kemungkianan yang akan terjadi, termasuk melihat langsung seberapa antusiasnya warga madura menyambut kehadiran presidennya. Sampai dia menemui seorang petani yang langsung ditanya...

``Cak...Sampeyan tahu ga siapa presiden kita sekarang??``Tanya Sang Intel
``Ya ngerti mas....Presiden kita itu ...Bung karno...`` Jawab petani madura itu

Agak terkejut Intel itu mendengar jawaban orang tadi.

``Lha kalao Pak Suharto itu siapa pak??`` Tanya intel itu memancing
``Ooohh...kalao Suharto itu kan penggantinya...Kalao presidennya kan Bung Karno`` Jawab petani itu enteng.

Jawaban petani tadi langsung dilaporkan sang Intel kepada atasannya. Yang tentu saja membuat jajaran Bupati, Dandim, Muspika, Sekda, dan segenap aparat pemerintahan kelabakan. Bagaimana mungkin presiden Indonesia saja orang Madura itu tidak tahu?? Wah, bisa-bisa dipertanyakan nasionalisme orang madura ini.
Ahkirnya diadakanlah program nasioanlisme bela negara diseluruh penjuru kabupaten itu. Anak sekolah di suruh hafalkan Pancasila, pegawai negeri kursus P-4 lagi, para petani, nelayan, dan anggota masyarakat beramai-ramai disuruh menghafal lagu-lagu wajib yang membakar jiwa nasioanlisme mereka. Harapan pak Bupati satu : Agar dirinya tidak dinilai gagal menanamkan jiwa patriotisme dan nasioanlis kepada masyarakatnya.

Dan saat itupun tiba. Sang penguasa orde baru mengadakan acara temu wicara dengan sukses, disiarkan diseluruh Indonesia. Lalu tibalah saatnya, presiden dihibur dengan pertunjukan lagu wajib dari segenap petani dan nelayan madura....

Penata irama sudah mengambil hormat dan tempat didepan presiden, lalu meminta para petani dan nelayan itu ambil suara...

``Saaaaaaaaaa..........`` Terdengar suara anggota paduan suara rakyat itu menggema Syahdu.

Bapak presiden tampak mengangguk-anggukkan kepala sambil tersenyum. Di belakangnya, Jajaran bupati dan pemerintah daerah madura tampak tersenyum Bangga melihat hasil kerja keras mereka. Terbayang bahwa sebentar lagi akan berkumandang lagu ``Satu Nusa Satu Bangsa`` yangdinyanyikan oleh masyarakat petani dan nelayan, yang berarti juga mengindikasikan bahwa mereka sukses dengan doktrin nasionalisme mereka.

Sang dirigen-pun mulai menghitung birama...``Satu...dua...tiga...empat...`` Lalu paduan suara-pun mengalun....

``SAAAAAAAAA....SALATULLAH SALAMULLAH `ALA TOHA RASULILLAH...SALATULLAH SALAMULLAH `ALA YASIN HABIBILLAH.....``

Dan pak Bupati-pun pingsan...........

Uniknya Orang Madura....

Paling susah memang memberi pengertian dengan baik dan benar kepada orang Madura. Selain bahasa kita harus "cerdas". Psikologis masyarakat madura yang secara genetis memang ditakdirkan tidak mau dikalahkan itu memang membutuhka trik trsendiri.

Suatu hari tersebutlah seorang madura yang naik kereta api hendak ke Jakarta. Di sepanjang Jalan, tak henti-hentinya dia memperkenalkan diri ke semua penumpang di gerbongnya....

"Perkenalkan dik...awake saya namanya Brodin. Saya dari bangkalan dik, juragan besi tua..ini mau ke Jakrta, katanya itu ada kapal tanker mau di jual...Mau saya beli dik...!!" katanya memperkenalkan diri

Orang-orangpun cuma nyengir menyambutnya.

Tak lam kemudian.Karena keretanya kelas ekonomi. Maka mulailah dia merasa kepanasan berada dalam kereta itu. Saat itulah si Brodin ini mulai menjulurkan tangannya keluar Jendela. Padahal ada larangan keras bagi penumpang kereta api untuk mengeluarkan aggota badan ketika kereta sedang berjalan. Tapi si Brodin ini tampaknya ga peduli.Dia cuek saja mengulurkan tangannya sambil menikmati udara diluar kereta. Sedangkan tak jauh lagi, nampak ada jembatan yang akan dilewati oleh kereta api itu.

Mulailah penumpang yang lain panik melihat ulah si Brodin. Mereka mulai berteriak-teriak memperingatkan si Brodin ini.

"Cak...cak...masukkan tangan sampiyan cak...di depan itu ada Jembatan..Bahaya cak..bisa putus tangane sampiyan caaak...!!!" Teriak para penumpang

Bukannya patuh, brodin malah marah-marah diteriaki seperti begitu

 


"Ngomong apa sampiyan..???!! Saya ini ...din brodin dari Bangkalan tak iye..Juragan besi tua paling terkenal di bangkalan...tangan saya ini lebih kuat dari besi...saya ini sumuk (gerah), jangan ganggu saya, ato tak clurit sampeyan...!!" Teriaknya

"Aduh cak...jangan sombong lah sampiyan itu...di depan itu betul-betul ada jembatan..kalau tangan sampeyan patah gimana...?!!"

Tapi si Brodin ini tetap saja ga mau mengalah da balas memarahi penumpoang yang lain.
Samapi ada salah seorang penumang yang tahu betul cara berbicara denga orang madura. Dengan sangat tenang, dia menghampiri si brodin, lalu katanya...

"Lhoooo...sampeyan ini cak brodin to?? Pengusaha besi tua yang terkenal itu kan?? Aduh, kenapa tangan sampiyan ditaruh diluar kereta?? Sampeyan ini kan orangnya kuat, tangan sampiyan saja kaya beton gini, kalau nanti kena jembatan di depan situ, trus jembatannya runtuh gimana cak?? Kan keretanya ga bisa lewat?? Abbo...abbo..kalau ga bisa lewat sampeyan kan ga jadi ke Jakarta...Bisa dibeli orang kapal tanker yang mau sampiyan beli itu..."

Brodin tersenyum, sambil memasukkan tangannya kembali...

"Bener juga katanya sampiyan cak..kalau runtuh lak gagal cita-cita saya...."

Ah...diiiin...Brodin... 


*)Copas lagi .. Pisss ^_V pa RACHMATULLAH OKY RAHARJO,SH.I,

Jangan buruk sangka sama orang madura (madura Series)

Cak Syahril, orang Gresik keturunan Madura., suatu pagi sedang mencoba Sepeda Motor yang baru dibelinya dari hasil panen tembakau musim lalu. Merknya Harley Davidson, dibeli seharga Duaratus Juta Rupiah, prangko Gresik Kebomas. Sepeda motor itu dicobanya dari Kamal (ujung barat Madura) ke Kalianget di ujung timur Madura.

Gagah sekali pakaian cak Syahril pagi itu, ikat-pinggang selebar 20cm, penuh saku…dan kaos merah-putih pun gak ketinggalan. Udheng, ikat kepala Madura mencuat seperti antenna-TV tetangga…..

Berkendara beberapa puluh menit, menjelang masuk kota Bangkalan dilihatnya mobil Suzuki Carry minibus terseok-seok berjalan perlahan, motor diarahkan dekat mobil tersebut, diketuknya pintu Suzuki Carry……

”Abbo....abbo……ternyata yang ngendarai sampiyan toh Cak Cipto ?”

Pengemudi Suzuki terkejut melihat cak Syahril naik motor gede yang mewah itu…..

Cak Syahril nyerocos teruuus… “Eh, cak Cipto, sampiyan tahu opo gak… ini motor hargane Rp 200-juta, kubeli kemarin….!”

Cak Syahril melanjutkan..

“Sampiyan sudah pernah naik motor seharga Rp 200-juta seperti ini opo belon ?”

Cak Cipto Cuma geleng2 kepala sambil mengusap dada….

”Astagfirullah…orang ini….” Katanya dalam hati……

Motor Harley langsung digeber oleh cak Syahril sambil mengucapkan “Wassalam…..!” melesat terus kearah timur…….

Beberapa KM di depan , dilihatnya mobil Kijang yang sudah plethat-plethot banyak penyoknya daripada ratanya….., didekatinya jendela pengemudi…..

“Do..ado....yang nyetir mobil dhu’afa ini sampiyan to Cak Zaenal ?” kata Cak Syahril.

Cak Zaenal terkejut melihat Cak Syahril naik motor gedhe klangenan para pejabat itu, minder juga nampaknya. …

“Eh, cak Zaenal, sampiyan tahu opo gak… ini motor hargane Rp 200-juta, kubeli kemarin….!”

“Sampiyan sudah pernah naik motor seharga Rp 200-juta seperti ini opo belon ?”

Cak Zaenal juga cuma bisa geleng2 kepala sambil mengusap dada….

”Sombong bener sih orang ini ? Paling dibeli dengan uang hasil korupsi juga…..?”

Motor Harley kembali digeber oleh cak Syahril sambil mengucapkan “Wassalam…..!” melesat terus kearah timur…….

Beberapa KM di depan , dilihatnya mobil Honda Jazz, didekatinya jendela pengemudi…..

“Cao-an koko Hartanto Ali” kata Cak Syahril kepada pengemudi Jazz.

Hartanto Ali terkejut melihat Cak Syahril naik motor gedhe muncul disampingnya. …

“Eh, koko Hartanto Ali, sampiyan tahu opo gak… ini motor hargane Rp 200-juta, kubeli kemarin, tunai….!”

“Sampiyan sudah pernah naik motor seharga Rp 200-juta seperti ini opo belon ?”

Hartanto Ali cuma geleng2 kepala sambil mengusap dada…...

”Amsiong lah kamu…baru bisa beli motor HD saja sombongnya sampai ke sungai Hwang ho …!”

Motor Harley kembali digeber oleh cak Syahril sambil mengucapkan

“ OK saya duluan…Tui-pu-chi…. Xie xie.!” melesat terus kearah timur…….

Menjelang masuk kota Sumenep di wilayah timur Pulau Madura, mobil Carry cak Cipto, mobil Kijang cak Zaenal dan mobil Jazz koko Hartanti Ali beriringan tiba di batas kota Sumenep. Dilihat oleh mereka bertiga, orang berkerumun ditepi kolam pembuatan Garam rakyat. Ditepi kolam juga ada teman2 mereka sedang berdiri ditepi kolam sedang melihat sebuah Harley Davidson yang terjerembab masuk ke dalam kolam yang berisi air garam tersebut.

Secara kompak cak Cipto, cak Zaenal dan koko Hartanto berlari keatas pematang kolam, dari sana mereka melihat cak Syahril sedang terlentang penuh lumpur garam dan berusaha bangun.

Secara kompak ketiga pengemudi mobil tersebut, bersama dua temannya berteriak ..

”…Syukuriiiin….mangkanya kalau naik motor mahal jangan sombooooong….!!”

Dari bawah, cak Syahril juga berteriak tak kalah keras…sambil marah2…, katanya :

”Huh, kalian…dasar ga setia kawan, aku tadi bukannya bermaksud pamer, ….aku tanya sampiyan semua apa sudah pernah nyetir HD seperti punya saya ini? Sampiyan semua pada geleng kepala…..! Padahal aku benar2 pengin bertanya….Motor seperti ini tuas-rem-nya ada dimana ? Dan gimana cara menghentikan motor seperti ini. ? Dasar sukanya lihat orang lain celaka dan menderita,…….benar2 orang Indonesia deh kalian, aku doakan kuwalat kepala dibawah kaki di atas seperti jambu-mete…..!”

Duh..kasihan ya...pada su'udzan sih... 




*) Cerita yang di copas dari Web-in Rumah zakat......refreshing disela2 kesibukan entry transaksi....

Minggu, 30 Oktober 2011

Nanti Saya Akan Sedekah...Pak Kyai....!!

 
Malam itu di sebuah pesantren yatim-piatu di Jawa Timur seorang Pengusaha datang bersilaturahmi ke Kyai pengasuh pesantren. Dia memang mempunyai yang ingin coba dibagi dengan Pak Kyai. Sejurus kemudian berlangsunglah pembicaraan antara keduanya.
"Pak Kyai, saya datang ke sini mau minta bantu doa agar hajat saya dikabulkan oleh Allah SWT." ujar si Pengusaha.
"Memangnya saudara sedang punya hajat apa?" tanya Pak Kyai ringan.
"Begini Pak Kyai ..., saya ini punya usaha di bidang migas. Saya sedang ikut tender di Riau. Doakan agar saya bisa menang tender...!" jelas si Pengusaha.
"Hmmmmm...." Pak Kyai hanya bergumam tanpa sedikit pun memberi tanggapan.
Entah apa gerangan, mungkin untuk meyakinkan Pak Kyai, tiba-tiba si Pengusaha menambahkan, "Tolong doakan saya dalam tender ini Pak Kyai, insya Allah seandainya saya menang tender, pasti saya akan bersedekah ke pesantren ini!"
Dahi Pak Kyai berkernyit mendengarnya. Raut muka beliau terlihat sepertinya agak tersinggung dengan pernyataan si Pengusaha.
Menanggapi pernyataan si Pengusaha, Pak Kyai yang asli Madura bertanya, "Sampeyan hapal surat Al-Fatihah...?!" Si Pengusaha menjawab bahwa ia hapal.
"Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu! "pinta Pak Kyai.
"Memangnya ada apa Pak Kyai, kok tiba-tiba ingin mendengar saya baca Al-Fatihah?!" tanya si Pengusaha."
"Sudah baca saja... saya mau dengar!" tukas Pak Kyai.
Maka sang Pengusaha itu pun mulai membaca surat pertama Alquran.
"Bismillahirrahmanirrahim...Alhamdulillahi rabbil alamiin...Ar rahmaanir rahiim... Maliki yaumiddiin... Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin..."
"Sudah-sudah cukup..., berhenti sampai di situ!" pinta Pak Kyai.
Si Pengusaha pun menghentikan bacaan.
"Ayat yang terakhir sampeyan baca itu mengerti tidak maksudnya?!" tanya Pak Kyai.
"Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin..., Pak Kyai?" tanya si Pengusaha menegaskan.
"Ya, yang itu!" jawab Pak Kyai.
"Oh itu saya sudah tahu artinya... kepada-Mu ya Allah kami mengabdi... kepada-Mu ya Allah kami memohon pertolongan!" tandas si Pengusaha.
Pak kyai lalu berujar enteng, "Oh, rupanya masih sama Al-Fatihah sampeyan dengan saya punya!"
Si pengusaha memperlihatkan raut kebingungan di wajahnya. "Maksud Pak Kyai...?!" tanya si Pengusaha heran.
"Saya kira Al-Fatihah sampeyan sudah terbalik menjadi iyyaka nasta'iin wa iyyaka na'budu!" jawab Pak Kyai.
Si Pengusaha malah bertambah bingung mendengar penjelasan pak kyai, ia pun berkata, "Saya masih belum mengerti Pak Kyai!"
Pak Kyai tersenyum melihat kebingungan si Pengusaha, beliau pun menjelaskan, "Tadi sampeyan bilang kalau menang tender maka sampeyan akan sedekah ke pesantren ini. Menurut saya itu mah iyyaka nasta'iin wa iyyaka na'budu. Kalau Al-Fatihah sampeyan gak terbalik, pasti sampeyan sedekah dulu ke pesantren ini, insya Allah pasti menang tender!"
Deggg! Keras sekali smash sindiran menghujam jantung hati si Pengusaha.
Ba'da dzuhur esok harinya, hape pak kyai berdering. Rupanya si Pengusaha tadi malam.
"Mohon dicek Pak Kyai, saya barusan sudah transfer ke rekening pesantren," kata si Pengusaha, sambil pamit lalu menutup telepon.
Sejurus kemudian Pak Kyai pergi ke bank membawa buku tabungan.
Usai dicetak lalu dicek, matanya terbelalak melihat angka 2 dan deretan angka 0 yang amat panjang. Hingga Pak Kyai merasa sulit memastikan jumlah uang yang ditransfer.
Pak Kyai pun bertanya kepada teller bank, "Mbak, tolong bantu saya berapa dana yang ditransfer ke rekening saya ini?"
Sang teller menjawab, "Ini nilainya 200 juta, Pak Kyai!"
Pak Kyai pun begitu sumringah. Seumur-umur baru kali ini ada orang menyumbang sebanyak itu ke Pesantrennya,berulang kali ucapan hamdalah terdengar dari lisannya.
Malamnya lepas maghrib, Pak Kyai mengumpulkan seluruh ustadz dan santri di pesantren yatim itu.
Mereka membaca Alquran, dzikir & doa yang panjang untuk hajat yang ingin dicapai oleh si Pengusaha.
Arsy Allah SWT malam itu mungkin bergetar. Pintu-pintu langit mungkin terbuka, sebab doa yang dipanjatkan oleh Pak Kyai & para santri yatim begitu khusyuk....
Seminggu berselang si Pengusaha menelpon Pak Kyai.
"Pak kyai, saya ingin mengucapkan terima kasih atas doanya tempo hari. Alhamdulillah, baru saja saya mendapat kabar bahwa perusahaan saya menang tender dengan nilai proyek yang cukup besar!!!"
Mendengar itu, Pak Kyai turut bersyukur kepada Allah SWT. Ia lalu bertanya, "Berapa nilai tender yang didapat?!"
"Alhamdulillah, nilainya Rp 9,8 milyar!" jawab si Pengusaha.
Subhanallah, begitu cepat & besar balasan Allah yang diterima Pengusaha itu.


(share : alhikmahonline.com)

Jumat, 28 Oktober 2011

9 KUNCI SEMANGAT PAGI


Semangat Pagi...

SEMANGAT!!!!!!

Subhanallah, ini merupakan tips buat selalu semangat sebagai seorang muslim apapun pekerjaan kita.  Sebenernya 9 tips ini merupakan hal biasa dalam lingkup kehidupan seorang muslim seperti kita, hal ini hanya dikemas menjadi lebih sederhana agar mudah diaplikasikan dan dijalankan oleh kita semua.

Tips Kunci Semangat pagi ada 9 hal penting, afwan kalo ada yg kebalik.. Aku lupa mencatat soalnya.  Aku hanya mengandalkan ingatanku ketika beliau sharing tentang 9 KSP waktu itu.

1.  Tahajud/QL --> insyaAllah kita tahu ya, apa manfaatnya sholat QL bagi diri kita pribadi, kesuksesan dalam tanda kutip.  Orang2 yg Sholat malamnya dinikmati (berkualitas) biasanya terlihat dari kepribadiannya.. Biasanya orangnya sabar, tidak mudah marah. Pemaaf, tawadhu dll. Yang pasti Allah sudah berjanji untuk menaikan derajat orang2 yang menghidupkan waktu malamnya dengan Sholat Tahajud

2. Istigfhar dan berdoa di waktu fajar ---> waktu antara sholat tahajud dan menjelang subuh merupakan salah satu saat yang tepat untuk pengabulan doa.  Dan waktu ini juga bagus untuk melatih konsentrasi.  daripada kita tidur lagi seusai sholat Lail, memang ada baiknya kita pergunakan untuk itikaf atau muhasabah diri.

3.  Sholat shubuh berjamaah ---> Orang Yahudi mengukur kekuatan muslim dari banyaknya jumlah jamaah sholat shubuh disuatu masjid.  Apabila jumlah jamaah sholat shubuhnya sama dengan jumlah jamaah sholat jum'atnya, bisa dipastikan bahwa orang2 di lingkungan masjid tsb merupakan muslim muslim berkualitas.  Hendaknya memang seorang laki laki muslim, berusaha selalu sholat berjamaah di masjid. Sedangkan Akhwat/Perempuan tentu saja dapat keringanan dari Allah, untuk boleh sholat di rumah.

4.  Membaca Al quran ---> Ketika kita setiap hari berkomitmen untuk meluangkan waktu (8jam bahkan lebih untuk kerja) kenapa kita tidak usaha untuk berkomitmen meluangkan 20 -30 menit waktu kita untuk membaca Al Quran.  Dan  bisa dipastikan seorang muslim tidak akan bisa berdakwah dengan baik bila itensitasnya membaca Al Quran itu tidak ada atau sedikit.. hayu semangat...

5. Berzikir, Zikir juga bisa kita lakukan setelah membaca Al quran usai sholat shubuh, ada baiknya bila kita kerjakan pagi dan petang. Dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.. dan segala permasalahan yang selama ini membuat kita gelisah, sedikit demi sedikit pasti akan mendapatkan pencerahan dan solusi pemecahan masalah tsbt.

6. Infak Pagi, harta yang kita infakkan di jalan Allah, akan diganti 700 kali lipat.. Asalkan anda  yakin.  Biasakan menyisihkan sedikit rezeki yang kita punya setiap harinya.. InsyaAllah akan banyak sekali manfaatnya.“Tiada matahari masih menyinari bumi melainkan ada dua malaikat. Masing-masing menyeru manusia dan berdoa, ‘ Wahai manusia, bergegaslah menuju Tuhanmu sedikitnya harta tapi mencukupi lebih baik daripada banyak tapi kau lupa. Sedangkan satunya berkata, ‘ Wahai Allah, berikan ganti harta kepada mereka yang bederma dan bagi si kikir segera binasakan saja hartanya.” ( HR.Abu Darda ).

7.Berwudhu dan niat jihad, apapun pekerjaan kita asalkan itu halal. Allah memberi jaminan bahwa setiap dari kita yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya merupakan sebuah Jihad Fi Sabilillah.  So.. bila selama ini kita bekerja berniat sekedar memenuhi kebutuhan hidup, mencari pengakuan, pengembangan potensi. Yukk sama sama dibenahi niatnya... Karena insyaAllah hal  hal tersebut juga akan mengikut secara otomatis.

8. Menyusun Rencana Pagi, apa yang kau rencanakan akan sukses atau tidak tergantung bagaimana engkau menyusun rancangan kerjaanmu itu.  Daily activity report ternyata cukup mempan membuat saya bisa memanfaatkan waktu saya sebaik mungkin.. (Buktinya? saya jadi jarang iseng skrg ini, kerjaan saya pun lebih banyak yang bisa saya bereskan.. walaupun beban kerjanya bertambah banyak)

9. Sholat Dhuha, tentu saja... sholat dhuha merupakan sholat sunah yang selalu Rasulullah kerjakan, dan sebagai seorang Umat Rasul, hendaknya kita mengerjakan apa apa yang beliau contohkan.. selain itu tentu saja.. Keutamaan Sholat dhuha sangat banyak sekali.  Tidak rugi bila kita mengerjakan Dhuha setiap hari

itulah rangkaian KSP yang dapat kita lakukan.. InsyaAllah tidak terlalu sulit... saya juga sedang berusaha melakukannya dalam satu paket..

So... Tetap Semangat... Semangat.. Semangat.. Pagi

Kisah Cinta Ust. Arifin Ilham


Kalau memang jodoh, tidak akan ke mana-mana! Begitu petuah orang tua. Kisah itulah yang terjadi pada pasangan Arifin dengan Wahyuniati Al-Waly, putri ketiga dari enam bersaudara dari mantan anggota DPR, Drs. Teuku Djamaris. Arifin pertama kali bertemu Yuni saat usai berceramah di kediaman keluarga H. Yusuf di Depok, bulan September 1997. Saat itu Arifin tengah duduk menunggu antrean makan, begitu juga Yuni. Jarak di antara mereka sekitar tiga-empat meter. Tiba-tiba di antara keduanya saling beradu pandang dan keduanya pun saling tersenyum. Hanya beberapa detik saja adu pandang itu berlangsung dan setelah itu mereka pun pulang. Setelah itu, mereka pun tidak pernah saling bertemu, apalagi saling berbicara.
Malam itu Yuni tidak pulang ke rumah orang tuanya di Kompleks DPR di Kalibata, karena ia memang berniat menginap di rumah sahabatnya, Fitrah, di Depok. Semula ia tidak berniat mengikuti pengajian itu, karena niatnya memang hanya ingin kangen-kangenan ke rumah sahabatnya yang sama-sama dari Padang itu. Karena itu, ia pun pergi ke pengajian dengan pakaian seadanya, yaitu celana jins, baju berwarna biru, dan kerudung putih. Tapi, ia tidak merasa rugi mendatangi pengajian itu. “Ustadnya masih muda, cakep, dan materi ceramahnya pun lumayan menarik,” kenangnya.

Meski yakin matanya tidak salah saat melihat kecantikan gadis itu, Arifin tidak mau mengumbar perasaannya. Ia tak berusaha mencari tahu siapa dan dari mana gadis itu. Ia biarkan kehidupannya mengalir sesuai kehendak-Nya. Sebagai makhluk yang berusaha menyerahkan seluruh kehidupannya hanya untuk Allah, dalam urusan jodoh pun ia pasrahkan seutuhnya kepada Sang Mahakuasa. Setiap malam dia bangun kemudian salat tahajud dan berserah diri kepada-Nya.
Sejak masih kuliah di Universitas Nasional, kemudian lulus kuliah, dan selanjutnya menjadi dosen di Universitas Borobudur, sudah beberapa kali ia berteman dengan wanita. Tapi, sejauh itu selalu saja gagal sampai ke pelaminan.
Hari-hari pun berjalan, ternyata Tuhan belum pula menunjukkan tanda-tanda akan hadirnya seorang pujaan hati. Suatu hari, ada salah seorang temannya, Hasan Sandi, yang menawarinya berkenalan dengan seorang gadis. Katanya, “Ustad Arifin… mau tidak kalau saya kenalkan dengan seorang gadis. Dia seorang putri ulama.” “Mau, anaknya tinggal di mana?” Arifin balik bertanya. “Di Kalibata. Tapi, lebih baik kita ketemu di tempat lain saja, deh.”
Suatu hari di bulan Februari 1998 Hasan menghubungi Arifin lagi. Ia mengundang Arifin untuk memberikan ceramah dalam acara syukuran menempati rumah baru. “Nanti saya kenalkan sekalian dengan gadis itu,” kata Hasan. Saat memasuki rumah itu, Arifin kaget ketika melihat salah satu foto yang terpampang di kamar tamu, yang rupanya pernah dia kenal. “Ini, lho, foto gadis itu,” kata Hasan sambil menunjuk foto itu. Bertepatan dengan tangan Hasan menunjuk foto gadis itu, seperti disihir, gadis itu keluar bersama kedua orang tuanya. Hanya beberapa detik, karena setelah itu gadis yang mengenakan celana biru, baju biru, dan kerudung putih itu langsung masuk ke dalam lagi. Saat itu Arifin baru ingat bahwa ia pernah bertemu dengan gadis itu sekitar enam bulan yang lalu, saat ia berceramah di Depok.
Kali ini Arifin benar-benar jatuh cinta. Sejak kedua kalinya bertemu gadis itu, ada perasaan yang aneh di hatinya. Bayang-bayang gadis kerudung putih itu terus mengusik kesendiriannya. Tapi, berbeda dengan kebanyakan muda-mudi lain, ia menyampaikan perasaan hatinya kepada Sang Maha Pencipta. Setiap kali bangun malam, ia langsung bersujud dan bersimpuh di hadapan-Nya. Sambil berdoa ia menangis dan memohon petunjuk agar diberikan pendamping hidup yang terbaik untuknya. Selama ini, ia memang selalu memanfaatkan sepertiga malam yang terakhir untuk-Nya. Hanya, kini kualitas dan kuantitas penghambaannya kepada Allah itu kian ditingkatkan. Setiap malam ia salat malam delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat. Memasuki hari kesebelas, ia tiba-tiba mengalami kelelahan yang luar biasa hingga ia pun tertidur. 
Di tengah kelelapan tidurnya, ia bermimpi seolah menjalankan ibadah umroh bersama gadis itu tepat tanggal 1 Muharam. Arifin percaya, mimpinya kali ini bukan sekadar kembang tidur. “Ini adalah petunjuk Allah yang Arifin terjemahkan untuk menikah tanggal 1 Muharam,” tegasnya. Pagi-pagi, usai salat subuh, ia langsung menelepon gadis itu. “Aku Muhammad Arifin Ilham,” katanya memulai pembicaraan. “Aku ingin mengatakan sesuatu kepada kamu. Pertama, aku ingin menikah dengan kamu tanggal 1 Muharam. Kedua, niatku ini karena Allah. Ketiga, karena sunah Rasul. Keempat, aku ingin terbang ke langit. Cuma sayang, sayapku cuma satu. Bagaimana kalau salah satu sayap itu adalah kamu? Kelima, aku butuhkan jawabanmu besok pukul 5 pagi.” Gadis itu terduduk lunglai. 
Berbagai perasaan menyelimuti kalbunya. Di satu sisi ia merasa tersanjung dan bahagia, tapi di sisi lain ia juga merasa sedih dan khawatir. Bagaimanapun, ia belum mengenal lelaki itu, walaupun ia seorang ustad. Sebagai gadis, selama ini ia belum pernah pacaran atau pergi berduaan dengan lelaki. Selain tidak suka pergi-pergi iseng, pendidikan ayahnya pun sangat ketat. Sudah beberapa kali ia dilamar, tapi selalu ditolak oleh kedua orang tuanya. Karena itu, awalnya ia gamang saat ingin menyampaikan lamaran Arifin itu. Apa boleh buat, lamaran ‘mengagetkan’ dari ustad muda itu harus segera dia sampaikan kepada kedua orang tuanya, karena esok subuh sudah ditunggu jawabannya. Untunglah kedua orang tuanya menyetujuinya. Saat esok harinya, pukul 5 pagi, Arifin telepon dan yang menerima Yuni sendiri, ia yakin lamarannya bakal diterima. 
Satu bulan kemudian, tepat tanggal 1 Muharam (28 April 1998), Arifin dan Yuni menikah di Masjid Baiturrahman di Kompleks DPR Kalibata. Dua sejoli ini ternyata banyak kesamaannya. Antara lain, Arifin maupun Yuni adalah alumni Pesantren Darunnajah dan Universitas Nasional. Hanya tenggang waktu mereka yang berbeda. Kedua kakek mereka sama-sama memiliki pesantren, yang namanya juga sama, Darussalam. Kini, pasangan ini dikaruniai dua putra, Muhammad Alvin Faiz (4 Februari 1999) dan Muhammad Amer Adzikro (21 Desember 2000). Saat ini pasangan muda yang berbahagia ini tengah menantikan bayinya yang ketiga, yang diharapkan lahir pada bulan Oktober ini. “Saya sangat bahagia, doa saya dikabulkan oleh Allah,” tutur Yuni yang sehari-hari dipanggil ‘Sayang’ oleh suaminya.
Diceritakannya, sejak sekolah SMP sampai kemudian mengakhiri masa gadisnya, setiap kali usai salat wajib ia selalu berdoa. Tanpa ada yang menyuruh dan tak ada yang mengajarinya, Yuni selalu memohon kepada Tuhan agar mendapatkan jodoh pria dengan 10 kriteria. Antara lain, pria yang saleh, beriman, ganteng, berkecukupan, terkenal, berakhlak mulia, disayang semua umat, bertanggung jawab, dan pintar. Katanya, “Alhamdulillah… semua yang saya mohon itu ternyata ada pada diri Kak Arifin!” (Femina Online)
(Curhat Yuni : (istri Ust. Arifin Ilham))
Yuni mengaku bangga menjadi seorang istri ustadz. Di benaknya tak pernah terlintas sedikit pun penyesalan untuk memilih sebagai ibu rumah tangga. “Sejak kecil saya sudah memiliki keinginan untuk menjadi istri ustad, karena saya memang dibesarkan dalam keluarga ulama. Karena itulah, saya memilih jadi ibu rumah tangga,” ungkapnya. Yuni dan Arifin membiasakan anak-anaknya salat Subuh berjamaah di masjid. Karena itu, pukul 04.00 kedua anak laki-lakinya wajib bangun dan bersiap pergi ke masjid bersama rombongan ayah mereka. “Itu rutinitas wajib. Setelah dari masjid, anak-anak mengaji dan menghafal Al Quran. Entar ayahnya yang ngetes mereka,” ujarnya. Pernikahan Yuni dan Arifin dilaksanakan pada 28 April 1998. Yuni menuturkan, hubungan mereka sebelum menikah tidak diawali dengan pacaran. Keduanya bahkan tidak pernah bertatap muka. “Sebelum menikah, kami hanya bertatap muka dua kali. Itu pun secara tidak sengaja,” kata ibu tiga anak itu.

Kamis, 13 Oktober 2011

Daging Qurban Dikornetkan, Bolehkah?



Ustadz, bagaimana tentang daging qurban yang dikornetkan, apakah ada dalil atau kesepakatan ulama, ataukah bid’ah? Mohon penjelasannya.

Qurban merupakan ibadah yang disyari’ahkan Allah SWT yang menjadi salah satu syi’ar (agama) Allah yang utama. Selain itu, ibadah ini pun sarana kebaikan bagi ummat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT: “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta”. (QS. Al-Hajj 36)
Daging qurban menjadi sedekah bagi kaum muslimin. Berdasarkan ayat diatas, orang yang berqurban boleh memakan sebagian daging qurbannya. Para ulama pun membagi daging qurban ke dalam tiga peruntukkan, sepertiga untuk dimakan, sepertiga untuk disimpan dan sepertiganya lagi disedekahkan. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW: “Makanlah, sedekahkanlah dan simpanlah”. (Mutafaq Alaih). Dalam hadits lain, beliau SAW bersabda: “Makanlah daging-daging qurban itu dan simpanlah” (HR Ahmad dan al-Hakim dari Abu Sa’id dan Qatadah bin Numan). Adapun menjual daging qurban kemudian uangnya disedekahkan, mayoritas (jumhur) ulama tidak membolehkannya, kecuali ulama madzhab Hanafi. Berkata Ibnu Qudamah, “Berqurban adalah lebih utama daripada sedekah dari hasil penjualannya”. (Al-Mughni XIII/361)
Para shahabat RA pun biasa menyimpan sebagian daging qurban dan diawetkan dengan cara diasinkan. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Aisyah RA, “Dahulu kami biasa mengawetkan daging qurban (udhhiyyah) sehingga kami membawanya ke Madinah, tiba-tiba Nabi SAW bersabda, “Janganlah kalian menghabiskan daging qurban hanya dalam waktu tiga hari”. (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA).
Jadi, boleh saja daging qurban diawetkan (diasinkan, dikornetkan, atau cara lainnya), apalagi bila memiliki tujuan dan manfaat khusus, seperti kepraktisan untuk didistribusikan ke daerah bencana serta tahan lama bila disimpan. Wallahu’alam.

Jumat, 07 Oktober 2011

Habibana Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa........Tak pernah bertemu...tapi begitu Karismatik...



 Disela-sela entry mencapaian zakat hari ini, entah mengapa hati saya tergerak untuk untuk re-post kisah hidup beliau yang pernah dimuat dimilis tercinta.http://majelisrasulullah.org/


Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya adalah seorang anak yg sangat dimanja oleh ayah saya, ayah saya selalu
memanjakan saya lebih dari anaknya yg lain, namun dimasa baligh, justru saya yg
putus sekolah, semua kakak saya wisuda, ayah bunda saya bangga pada mereka, dan
kecewa pada saya, karena saya malas sekolah, saya lebih senang hadir majelis
maulid Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin Hud Alalttas, dan Majelis
taklim kamis sore di empang bogor, masa itu yg mengajar adalah Al Marhum Al
Allamah Alhabib Husein bin Abdullah bin Muhsin Alattas dg kajian Fathul Baari.

sisa hari hari saya adalah bershalawat 1000 siang 1000 malam, zikir beribu
kali, dan puasa nabi daud as, dan shalat malam berjam jam, saya pengangguran,
dan sangat membuat ayah bunda malu.

ayah saya 10 tahun belajar dan tinggal di Makkah, guru beliau adalah Almarhum
Al Allamah Alhabib Alwi Al Malikiy, ayah dari Al Marhum Al Allamah Assayyid
Muhammad bin Alwi Al Malikiy, ayah saya juga sekolah di Amerika serikat, dan
mengambil gelar sarjana di New york university.

almarhum ayah sangat malu, beliau mumpuni dalam agama dan mumpuni dalam
kesuksesan dunia, beliau berkata pada saya : kau ini mau jadi apa?, jika mau
agama maka belajarlah dan tuntutlah ilmu sampai keluar negeri, jika ingin
mendalami ilmu dunia maka tuntutlah sampai keluar negeri, namun saranku
tuntutlah ilmu agama, aku sudah mendalami keduanya, dan aku tak menemukan
keberuntungan apa apa dari kebanggaan orang yg sangat menyanjung negeri barat,
walau aku sudah lulusan New York University, tetap aku tidak bisa sukses di
dunia kecuali dg kelicikan, saling sikut dalam kerakusan jabatan, dan aku
menghindari itu.

maka ayahanda almarhum hidup dalam kesederhanaan di cipanas, cianjur, Puncak.
Jawa barat, beliau lebih senang menyendiri dari ibukota, membesarkan anak
anaknya, mengajari anak2nya mengaji, ratib, dan shalat berjamaah.

namun saya sangat mengecewakan ayah bunda karena boleh dikatakan : dunia tidak
akhiratpun tidak.

namun saya sangat mencintai Rasul saw, menangis merindukan Rasul saw, dan
sering dikunjungi Rasul saw dalam mimpi, Rasul saw selalu menghibur saya jika
saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan memeluk lutut beliau saw, dan
berkata wahai Rasulullah saw aku rindu padamu, jangan tinggalkan aku lagi,
butakan mataku ini asal bisa jumpa dg mu.., ataukan matikan aku sekarang, aku
tersiksa di dunia ini,,, Rasul saw menepuk bahu saya dan berkata : munzir,
tenanglah,sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah jumpa dg ku.., maka saya
terbangun..

akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil didepan rumah
berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yg baik baik, untuk biaya nafkah, dan
saya adalah pelayan losmen ibunda saya.

setiap malam saya jarang tidur, duduk termenung dikursi penerimaan tamu yg cuma
meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu, sambil
tafakkur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan shalat malam demikian
malam malam saya lewati,

siang hari saya puasa nabi daud as, dan terus dilanda sakit asma yg parah, maka
itu semakin membuat ayah bunda kecewa, berkata ibunda saya : kalau kata orang,
jika banyak anak, mesti ada satu yg gagal, ibu tak mau percaya pada ucapan itu,
tapi apakah ucapan itu kebenaran?.

saya terus menjadi pelayan di losmen itu, menerima tamu, memasang seprei,
menyapu kamar, membersihkan toilet, membawakan makanan dan minuman pesanan
tamu, berupa teh, kopi, air putih, atau nasi goreng buatan ibunda jika dipesan
tamu.

sampai semua kakak saya lulus sarjana, saya kemudian tergugah untuk mondok,
maka saya pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf di Bukit duri jakarta
selatan, namun hanya dua bulan saja, saya tidak betah dan sakit sakitan karena
asma terus kambuh, maka saya pulang.

ayah makin malu, bunda makin sedih, lalu saya prifat saja kursus bahasa arab di
kursus bahasa arab assalafi, pimpinan Almarhum Hb Bagir Alattas, ayahanda dari
hb Hud alattas yg kini sering hadir di majelis kita di almunawar.

saya harus pulang pergi jakarta cipanas yg saat itu ditempuh dalam 2-3 jam, dg
ongkos sendiri, demikian setiap dua kali seminggu, ongkos itu ya dari losmen
tsb.

saya selalu hadir maulid di almarhum Al Arif Billah Alhabib Umar bin Hud
alattas yg saat itu di cipayung, jika tak ada ongkos maka saya numpang truk dan
sering hujan hujanan pula.

sering saya datang ke maulid beliau malam jumat dalam keadaan basah kuyup, dan
saya diusir oleh pembantu dirumah beliau, karena karpet tebal dan mahal itu
sangat bersih, tak pantas saya yg kotor dan basah menginjaknya, saya terpaksa
berdiri saja berteduh dibawah pohon sampai hujan berhenti dan tamu tamu
berdatangan, maka saya duduk dil;uar teras saja karena baju basah dan takut
dihardik sang penjaga.

saya sering pula ziarah ke luar batang, makam Al Habib husein bin Abubakar
Alaydrus, suatu kali saya datang lupa membawa peci, karena datang langsung dari
cipanas, maka saya berkata dalam hati, wahai Allah, aku datang sebagai tamu
seorang wali Mu, tak beradab jika aku masuk ziarah tanpa peci, tapi uangku pas
pasan, dan aku lapar, kalau aku beli peci maka aku tak makan dan ongkos
pulangku kurang..,

maka saya memutuskan beli peci berwarna hijau, karena itu yg termurah saat itu
di emperan penjual peci, saya membelinya dan masuk berziarah, sambil membaca
yaasin utk dihadiahkan pada almarhum, saya menangisi kehidupan saya yg penuh
ketidak tentuan, mengecewakan orang tua, dan selalu lari dari sanak kerabat,
karena selalu dicemooh, mereka berkata : kakak2mu semua sukses, ayahmu lulusan
makkah dan pula new york university, koq anaknya centeng losmen..

maka saya mulai menghindari kerabat, saat lebaranpun saya jarang berani datang,
karena akan terus diteror dan dicemooh.

walhasil dalam tangis itu saya juga berkata dalam hati, wahai wali Allah, aku
tamumu, aku membeli peci untuk beradab padamu, hamba yg shalih disisi Allah,
pastilah kau dermawan dan memuliakan tamu, aku lapar dan tak cukup ongkos
pulang..,

lalu dalam saya merenung, datanglah rombongan teman teman saya yg pesantren di
Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf dg satu mobil, mereka senang jumpa saya,
sayapun ditraktir makan, saya langsung teringat ini berkah saya beradab di
makam wali Allah..

lalu saya ditanya dg siapa dan mau kemana, saya katakan saya sendiri dan mau
pulang ke kerabat ibu saya saja di pasar sawo, kb Nanas Jaksel, mereka berkata
: ayo bareng saja, kita antar sampai kebon nanas, maka sayapun semakin
bersyukur pada Allah, karena memang ongkos saya tak akan cukup jika pulang ke
cipanas, saya sampai larut malam di kediaman bibi dari Ibu saya, di ps sawo
kebon nanas, lalu esoknya saya diberi uang cukup untuk pulang, sayapun pulang
ke cipanas..

tak lama saya berdoa, wahai Allah, pertemukan saya dg guru dari orang yg
paling dicintai Rasul saw, maka tak lama saya masuk pesantren Al Habib Hamid
Nagib bin Syeikh Abubakar di Bekasi timur, dan setiap saat mahal qiyam maulid
saya menangis dan berdoa pada Allah untuk rindu pada Rasul saw, dan
dipertemukan dg guru yg paling dicintai Rasul saw, dalam beberapa bulan saja
datanglah Guru Mulia Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh ke pondok
itu, kunjungan pertama beliau yaitu pd 1994.

selepas beliau menyampaikan ceramah, beliau melirik saya dg tajam.., saya hanya
menangis memandangi wajah sejuk itu.., lalu saat beliau sudah naik ke mobil
bersama almarhum Alhabib Umar maula khela, maka Guru Mulia memanggil Hb Nagib
Bin Syeikh Abubakar, Guru mulia berkata bahwa beliau ingin saya dikirim ke
Tarim Hadramaut yaman untuk belajar dan menjadi murid beliau,

Guru saya hb Nagib bin syeikh abubakar mengatakan saya sangat belum siap, belum
bisa bahasa arab, murid baru dan belum tahu apa apa, mungkin beliau salah
pilih..?, maka guru mulia menunjuk saya, itu.. anak muda yg pakai peci hijau
itu..!, itu yg saya inginkan.., maka Guru saya hb Nagib memanggil saya utk
jumpa beliau, lalu guru mulia bertanya dari dalam mobil yg pintunya masih
terbuka : siapa namamu?, dalam bahasa arab tentunya, saya tak bisa menjawab
karena tak faham, maka guru saya hb Nagib menjawab : kau ditanya siapa
namamu..!, maka saya jawab nama saya, lalu guru mulia tersenyum..

keesokan harinya saya jumpa lagi dg guru mulia di kediaman Almarhum Hb bagir
Alattas, saat itu banyak para habaib dan ulama mengajukan anaknya dan muridnya
untuk bisa menjadi murid guru mulia, maka guru mulia mengangguk angguk sambil
kebingungan menghadapi serbuan mereka, lalu guru mulia melihat saya dikejauhan,
lalu beliau berkata pada almarhum hb umar maula khela : itu.. anak itu.. jangan
lupa dicatat.., ia yg pakai peci hijau itu..!,

guru mulia kembali ke Yaman, sayapun langsung ditegur guru saya hb Nagib bin
syekh abubakar, seraya berkata : wahai munzir, kau harus siap siap dan
bersungguh sungguh, kau sudah diminta berangkat, dan kau tak akan berangkat
sebelum siap..

dua bulan kemudian datanglah Almarhum Alhabib Umar maula khela ke pesantren,
dan menanyakan saya, alm hb umar maulakhela berkata pada hb nagib : mana itu
munzir anaknya hb Fuad almusawa?, dia harus berangkat minggu ini, saya ditugasi
untuk memberangkatkannya, maka hb nagib berkata saya belum siap, namun alm hb
umar maulakhela dg tegas menjawab : saya tidak mau tahu, namanya sudah
tercantum untuk harus berangkat, ini pernintaan AL Habib Umar bin Hafidh, ia
harus berangkat dlm dua minggu ini bersama rombongan pertama..

saya persiapkan pasport dll, namun ayah saya keberatan, ia berkata : kau sakit
sakitan, kalau kau ke Mekkah ayah tenang, karena banyak teman disana, namun ke
hadramaut itu ayah tak ada kenalan, disana negeri tandus, bagaimana kalau kau
sakit?, siapa yg menjaminmu..?,

saya pun datang mengadu pd Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin hud
Alattas, beliau sudah sangat sepuh, dan beliau berkata : katakan pada ayahmu,
saya yg menjaminmu, berangkatlah..

saya katakan pada ayah saya, maka ayah saya diam, namun hatinya tetap berat
untuk mengizinkan saya berangkat, saat saya mesti berangkat ke bandara, ayah
saya tak mau melihat wajah saya, beliau buang muka dan hanya memberikan
tangannya tanpa mau melihat wajah saya, saya kecewa namun saya dg berat tetap
melangkah ke mobil travel yg akan saya naiki, namun saat saya akan naik, terasa
ingin berpaling ke belakang, saya lihat nun jauh disana ayah saya berdiri
dipagar rumah dg tangis melihat keberangkatan saya..., beliau melambaikan
tangan tanda ridho, rupanya bukan beliau tidak ridho, tapi karena saya sangat
disayanginya dan dimanjakannya, beliau berat berpisah dg saya, saya berangkat
dg airmata sedih..

saya sampai di tarim hadramaut yaman dikediaman guru mulia, beliau mengabsen
nama kami, ketika sampai ke nama saya dan beliau memandang saya dan tersenyum
indah,

tak lama kemudian terjadi perang yaman utara dan yaman selatan, kami di yaman
selatan, pasokan makanan berkurang, makanan sulit, listrik mati, kamipun harus
berjalan kaki kemana mana menempuh jalan 3-4km untuk taklim karena biasanya dg
mobil mobil milik guru mulia namun dimasa perang pasokan bensin sangat minim

suatu hari saya dilirik oleh guru mulia dan berkata : Namamu Munzir.. (munzir =
pemberi peringatan), saya mengangguk, lalu beliau berkata lagi : kau akan
memberi peringatan pada jamaahmu kelak...!.

maka saya tercenung.., dan terngiang ngiang ucapan beliau : kau akan memberi
peringatan pada jamaahmu kelak...?, saya akan punya jamaah?, saya miskin begini
bahkan untuk mencuci bajupun tak punya uang untuk beli sabun cuci..

saya mau mencucikan baju teman saya dg upah agar saya kebagian sabun cucinya,
malah saya dihardik : cucianmu tidak bersih...!, orang lain saja yg mencuci
baju ini..

maka saya terpaksa mencuci dari air bekas mengalirnya bekas mereka mencuci, air
sabun cuci yg mengalir itulah yg saya pakai mencuci baju saya

hari demi hari guru mulia makin sibuk, maka saya mulai berkhidmat pada beliau,
dan lebih memilih membantu segala permasalahan santri, makanan mereka, minuman,
tempat menginap dan segala masalah rumah tangga santri, saya tinggalkan
pelajaran demi bakti pada guru mulia membantu beliau, dengan itu saya lebih
sering jumpa beliau.

[i]2 tahun di yaman ayah saya sakit, dan telepon, beliau berkata : kapan kau
pulang wahai anakku..?, aku rindu..?

saya jawab : dua tahun lagi insya Allah ayah..

ayah menjawab dg sedih ditelepon.. duh.. masih lama sekali.., telepon ditutup, 3
hari kemudian ayah saya wafat..

saya menangis sedih, sungguh kalau saya tahu bahwa saat saya pamitan itu
adalah terakhir kali jumpa dg beliau.. dan beliau buang muka saat saya mencium
tangan beliau, namun beliau rupanya masih mengikuti saya, keluar dari kamar,
keluar dari rumah, dan berdiri di pintu pagar halaman rumah sambil melambaikan
tangan sambil mengalirkan airmata.., duhai,, kalau saya tahu itulah terakhir
kali saya melihat beliau,., rahimahullah..[/i]

tak lama saya kembali ke indonesia, tepatnya pada 1998, mulai dakwah sendiri
di cipanas, namun kurang berkembang, maka say mulai dakwah di jakarta, saya
tinggal dan menginap berpindah pindah dari rumah kerumah murid sekaligus teman
saya, majelis malam selasa saat itu masih berpindah pindah dari rumah kerumah,
mereka murid2 yg lebih tua dari saya, dan mereka kebanyakan dari kalangan awam,
maka walau saya sudah duduk untuk mengajar, mereka belum datang, saya menanti,
setibanya mereka yg cuma belasan saja, mereka berkata : nyantai dulu ya bib,
ngerokok dulu ya, ngopi dulu ya, saya terpaksa menanti sampai mereka puas, baru
mulai maulid dhiya'ullami.., jamaah makin banyak, mulai tak cukup dirumah
rumah, maka pindah pindah dari musholla ke musholla,. jamaah makin banyak, maka
tak cukup pula musholla, mulai berpindah pindah dari masjid ke masjid,

lalu saya membuka majelis dihari lainnya, dan malam selasa mulai ditetapkan di
masjid almunawar, saat itu baru seperempat masjid saja, saya berkata : jamaah
akan semakin banyak, nanti akan setengah masjid ini, lalu akan memenuhi masjid
ini, lalu akan sampai keluar masjid insya Allah.. jamaah mengaminkan..

mulailah dibutuhkan kop surat, untuk undangan dlsb, maka majelis belum diberi
nama, dan saya merasa majelis dan dakwah tak butuh nama, mereka sarankan
majelis hb munzir saja, saya menolak, ya sudah, majelis rasulullah saw saja,

kini jamaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, jawa barat,
banten, jawa tengah, jawa timur, bali, mataram, kalimantan, sulawesi, papua,
singapura, malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah satunya kemarin hadir
di majelis haul badr kita di monas, yaitu Profesor dari Jepang yg menjadi dosen
disana, dia datang keindonesia dan mempelajari bidang sosial, namun
kedatangannya juga karena sangat ingin jumpa dg saya, karena ia pengunjung
setia web ini, khususnya yg versi english..

sungguh agung anugerah Allah swt pada orang yg mencintai Rasulullah saw, yg
merindukan Rasulullah saw...

itulah awal mula hamba pendosa ini sampai majelis ini demikian besar, usia
saya kini 38 tahun jika dg perhitungan hijriah, dan 37 th jika dg perhitungan
masehi, saya lahir pd Jumat pagi 19 Muharram 1393 H, atau 23 februari 1973 M.

perjanjian Jumpa dg Rasul saw adalah sblm usia saya tepat 40 tahun, kini sudah
1431 H,

mungkin sblm sempurna 19 Muharram 1433 H saya sudah jumpa dg Rasul saw, namun
apakah Allah swt akan menambah usia pendosa ini..?

Wallahu a'lam

Selasa, 04 Oktober 2011

Game Edukasi free Download.......

Berikut Game Edukasi yang dijamin bakal sangat bermanfaat bagi kita semua, dari pada anak2 pada ngegames online di warnet, mending kita downloadtin ini games edukasi Disini



Qurban .... dengan mudah dan sarat manfaat












 Jemput Qurban wilayah banjarmasin klik disini 
atau HUb. 085252661505
Sabda Rasulullah: “Janganlah kamu menjual daging denda haji dan daging qurban, makanlah Dan sedekah-kan dagingnya dan manfaatkanlah kulitnya dan jangan kamu jual.” (HR. Ahmad)

Minggu, 02 Oktober 2011

RUMAH ZAKAT BERSAMA ACT SALURKAN 100.000 PAKET KORNET SUPERQURBAN KE SOMALIA.........


Rumah Zakat bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan 100.000 paket Superqurban untuk rakyat Somalia. Hal ini didorong oleh bencana kelaparan dahsyat yang melanda Somalia. Hingga saat ini tak kurang 29 ribu balita meregang nyawa akibat kelaparan. Jutaan lagi terancam jiwanya jika tak mendapat pertolongan segera. Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai lembaga kemanusiaan global menggagas Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS).

Presiden ACT, Ahyudin menegaskan, KISS digagas untuk mengambil langkah-langkah cepat dan tepat guna membantu rakyat Somalia yang terancam jiwanya akibat bencana kekurangan pangan. KISS akan melibatkan sejumlah tokoh dan lembaga yang tidak diragukan lagi kredibilitas dan integritasnya dalam gerakan kepedulian dan kemanusiaan.

Ahyudin menambahkan, bencana kelaparan di Somalia benar-benar tidak boleh diabaikan. Data Unicef menyebutkan, setiap 6 menit seorang balita meninggal akibat kelaparan di negeri termiskin di benua Afrika itu. Unicef memperkirakan diperlukan dana sebesar 62,8 juta Euro selama enam bulan ke depan untuk mengatasi bencana kelaparan ini.

“Kita abaikan dulu stigma Somalia sebagai negeri bajak laut. Faktanya, jutaan rakyatnya saat ini terancam mati kelaparan. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tak boleh diabaikan oleh bangsa Indonesia yang beradab,” tandas Ahyudin. ***

AYO DUKUNG RUMAH ZAKAT, MENGKAMPANYEKAN QURBAN DENGAN PROSES KORNETISASI... KARNA SAAT SITUASI SEPERTI INI MANFAATNYA BEGITU TERASA....
ORDER NOW! KLIK!
http://www.superqurban.com/?reg=qurbanku_super
MORE INFO : 085252661505

hadits dari Aisyah r.a ia berkata " Dahulu kami biasa mengasinkan daging udhhiyah (qurban) sehingga kami bawa ke Madinah, tiba-tiba Nabi saw bersabda; "Janganlah kalian menghabiskan daging udhiyah (qurban) hanya dalam waktu tiga hari". (HR. Bukhari, Muslim) - (Muhammad Fuad 'Abdul Baqi Al-Lu'lu' Wal Marjan 2).

,,,,,Tragis! Pengungsi Somalia Berebut Makanan dengan Lalat,,,,,,

Kamis, 8 September 2011 20:24 WIB TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Pengungsi Somalia benar-benar terpuruk. Mereka harus berjuang melawan kelaparan. Di tengah kurangnya bahan makanan, gizi buruk, mereka harus bertahan hidup. Meski pada sisi lain, keselamatan mereka diancam karena kondisi keamanan yang mencekam.
Tim Aksi Cepat Tanggap yang tergabung dalam Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia menceritakan keprihatinan pengungsi Somalia saat tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, belum lama ini. "Kalau kita melihat makanan dilalati, apa yang kita rasakan. Tapi saudara kita ini dilalati. Bahkan untuk mengibas lalatpun, mereka sepertinya enggan. Dan kondisinya sudah seperti itu," ujar Ketua Tim Imam Akbar kepada wartawan menggambarkan sulitnya pengungsi untuk bisa makan hingga seolah berebut makanan dengan lalat.
Menurut Imam, hampir tiap harinya, sekitar 1500 sampai 2 ribu orang pengungsi Somalia menuju perbatasan. Kondisi mereka sangat memprihatinkan, dan membutuhkan bantuan semua pihak. Ia meminta kepergian Tim ACT ke Somalia tak usah diributkan lagi..
"Untuk anak-anak yang kita periksa, selain mengalami dehidrasi, rata-rata dari mereka kekurangan gizi bahkan terbilang akut. Sehingga merusak organ sampai menyebabkan kebutaan, dan menjalar ke organ lainnya," imbuhnya.
Dikatakan Imam, PBB yang sampai turun ke sana menangani pengungsi Somalia pun keteteran. Mereka mengalami keterbatasan untuk memberi bantuan kepada pengungsi. Sehingga dibutuhkan gelombang dan gerakan kepedulian semua orang.

Apapun nama kendaraannya, apakah Baznas, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU atau lembaga lainnya. Intinya adalah dengan lembaga diatas, donasi kita insya Alloh akan menjangkau ke tempat-tempat yang belum sempat terjangkau, seperti Somalia ini. --------------------
Sayangnya, banyak yang sinis, berkata 'nggak usah jauh-jauh deh, urusin dulu tuh saudara kita yang di Indonesia.'
Jawabannya simpel: Membantu saudara di Indonesia itu bagus. Menolong saudara di negeri seberang juga bagus. Yang nggak oke itu kalo nggak nolong sama sekali, bisanya hanya mencibir, no action. DONATE NOW:...............
Rekening Donasi :
BCA : 094.3016.001 Mandiri : 132 000 481 974 5 BNI Syariah : 155 555 5589 Permata Syariah : 377 100 1555