Menjalani hidup dengan Hati dan Ibadah...sebagai bekal menuju Rabb Allah SWT...
Rabu, 28 September 2011
Kamis, 22 September 2011
Carilah Ilmu Sederhana........MUlai bisnis Versi otak kanan..
Saat
ini, ilmu bisnis berkembang sangat pesat. Kita mengenal istilah-istilah
yang pada beberapa dekade lalu belum pernah terdengar. Katakanlah
istilah seperti Management By Olympic System (MBOS), Sig Sigma, Balance
Score Card , Blue Ocean Strategy dan sebagainya.
Pertanyaannya, apakah semuanya ini perlu?
Jika Anda seorang praktisi / pemula bisnis, maka jawabannya adalah tidak !
Buat apa mendalami ilmu yang namanya keren, yang untuk mengertinya saja perlu waktu berbulan-bulan.
Lalu, kapan prakteknya?
Kapan jualannya?
Saingan sudah lari jauh disaat kita masih belajar.
Sebaiknya …
Carilah ilmu yang gampang dicerna, sehingga mudah diterapkan.
Semakin sederhananya sebuah ilmu, semakin mudah ia bisa di monitor dan di evaluasi…
Less is Beautiful.
Contoh-contoh ilmu bisnis yang sederhana itu antara lain:
1. Nama pelanggan yang order harus dicatat, supaya dapat dihubungi kembali …
2. Fokus semua tindakan perusahaan ke tujuan perusahaan, yakni Bottom Line.
3. Terapkan POAC.
4. Show me the money!
5. Jangan malu dan merasa diri terlalu tinggi (jabatannya) untuk menjual. Bill Gates masih menjual untuk perusahaannya.
6. … silahkan ditambahkan sendiri …
Apakah ilmu keren tidak boleh?
Tentu saja boleh!
Pada
suatu saat, jika perusahaan Anda telah besar, dan terlebih team anda
mampu menyerap ilmu yang lebih rumit, boleh saja diterapkan.
But, anyway, saya pikir bahwa less is more ! simple is beatiful !
Source : Johny Rusly
Recomended BOok, 7 keajaiban rezeki by Ippho santosa.
from nice blog :http://djodiismanto.blogspot.com
Yukkk intip bisnis saya............
Namanya magic Disc berupa media belajar untuk anak2 sekolah .........simple and cheap, masih kalah dengan uang saku anak2 sekarang. Tips sukses berbisnis ini yang paling PENTING NIAT, niat tulus membantu anak-anak mencerna pelajaran. niat ingin berusaha dengan sungguh2, jujur, dan mencari nafkah utk keluarga insyallah dinilai ibadah oleh ALLAH SWT..........dan selanjutnya jalankan trik dan strateginya insyallah bonus dunia akan datang dengan sendirinya......saya sambil tetap kerja kantoran aja bisa meraih omzet 5juta/bulan. apalagi yg betul2 fokus??? just Do It.........
Berminat.... HUb saya di 085252661505..........
Bisnis Sukses, BERKAH..........hatipun Tenang!
Siapapun pasti menginginkan bisnis yang dia jalani sukses dan berkah/ barokah. apasih yang dimaksud dengan berkah itu???Berkah berasal dari bahasa Arab `barakah`. Artinya, memiliki banyak kebaikan dan bersifat tetap -terus menerus-. Diambil dari kata `birkah` yang berarti tempat berhimpunnya air. Dan itu berbeda dengan tempat mengalirnya air karena dua hal yaitu karena jumlahnya yang banyak dan sifatnya yang tetap.
Dalam berdagang atau berbisnis sebagian ummat islam tentulah kita ingin mendapatkan keberkahan dari hasil yang kita telah upayakan. karena tanpa keberkahan yakinlah apa yng kita peroleh tidak akan memiliki nilai apapun dimata Allah SWT. banyak sekali sekarang kita temukan orang yang bisnisnya sukses, harta melimpah tp cepat juga terasa habisnya dengan pengeluaran2 yang tidak menentu, banyak uang tapi selalu merasa kurang. dan juga ada walaupun ia hanya penjual es dawet....meskipun sedikit tp serasa berkecukupan bahkan bisa sedekah tiap hari.
Berikut 9 cara agar usaha kita berkah :
1. Bertaqwalah kepada Allah dan Rasul Nya dengan sebaik-baik ketaqwaan.
2. Menjual produk yang halal dan sesuai syariat.
3. Mulailah dari modal/ sumber capital yang baik bukan riba (hutang berbunga)
4. Jujur, Tidak berbohong atau menyembunyikan cacat barang yang kita jual.
5. Tidak mengurangi timbangan/takaran dalam arti harus adil
6. Selain melakukan amalan yang wajib, lakukan amalan shunah seperti berpuasa senin kamis dan sholat dhuha.
7. Keluarkanlah zakat, infak dan sedekah dari hasil perniagaan kita.
8. Lakukanlah Doa Usaha dan Ikhtiar.
9. Jangan sampai usaha yang kita lakukan menghalangi kita beribadah kepada Allah SWT.
Muslim itu harus berilmu, dengan ilmu ia bisa menjadi kaya dan kekayaannya ia bisa membantu sesama. Allah lebih mencintai muslim yang kuat dari pada muslim yang lemah. dan kefakiran bisa mengantarkan seseorang pada kekafiran.....
SEMANGATTTTTT!
Kamis, 15 September 2011
Emak Ingin Naik Haji.... Saya juga pengen...
Dikisahkan, Emak (Aty Kanser) adalah seorang janda miskin, suami dan anak sulungnya mati tenggelam di laut. Tinggal di rumah petak bersama Zainal (Reza Rahardian), si bungsu.
Penghasilan Emak dari membuat kue2 basah dan pekerjaan Zen si pelukisan keliling, membuat impian Emak pergi ke Tanah Suci menjadi jauh dari kenyataan.
"Sekarang uang emak ada 5juta, sudah nabung lima tahun. Kalau sekarang naik haji, ongkosnya 30juta, berarti baru 25 tahun lagi uang Emak cukup. Jadi emak baru bisa naik haji umur 86 tahun. Mudah-mudahan Emak masih ada umur, ya Zen.."
Lima jengkal dari gubuk kayu Emak, berdiri megah rumah milik saudagar kapal, Haji Sa’un (Didi Petet). Mereka sekeluarga berencana umroh untuk ke enam kalinya..
Di tempat lain, Pak Joko (Aswin Fabanyo) seorang pengusaha, membutuhkan titel haji di depan namanya untuk meraih simpati masyarakat, karna dia berambisi menjadi walikota.
Di sini terlihat perbedaan motivasi : berhaji sebagai rutinitas, kepentingan politik dan sungguh rindu tanah suci..
Suatu hari, Zen diminta membantu Istri Haji Sa’un (Niniek L. Kariem) belanja ke supermarket. Zen mendengar pengumuman bahwa setiap belanja 100ribu & kelipatannya berhadiah kupon naik haji. Di kasir, selesai melakukan pembayaran, istri Haji Sa’un mendapat 34 lembar kupon naik haji yg langsung dibuang begitu saja ke tempat sampah. Zen tertegun lama, teringat impian terbesar Emak..
Sampai di rumah saudagar kapal itu, Zen membantu menurunkan belanjaan dan ga sengaja melihat Haji Sa’un menghitung uang dalam tas. Lagi2 dia tertegun, teringat Emak yg mengumpulkan recehan..
Di lain hari, Mantan Istri Zen (Helsi Herlinda) minta uang untuk ke dokter karna penyakit hernia anak mereka kambuh. Di sini ada percakapan lucu yg kurang lebihnya begini :
Zen : Kamu dulu meninggalkanku karna aku ga punya uang. Sekarang kamu juga kawin dg laki2 yg ga punya uang..
Mantan : Paling tidak dia pegawai tetap..
Zen : Iya, tetap ga punya uang!!
Wakakakakkkkk.. bokis banget deh si Zen..
Sore hari, saat Zen pulang jualan lukisan, mantan istrinya duduk menangis di rumah Emak. Ternyata penyakit hernia anak mereka sudah kronis, besok harus dioprasi dan butuh biaya 5juta. Dengan sedih emak merelakan tabungan haji yang baru tadi pagi disetor ke bank, walau Zen melarang.
Malamnya Zen mendengar lantunan Emak yg terbata membaca ayat suci, dilihatnya butir2 air mata Emak bercucuran di atas lembaran kitab. Zen kalut, teringat uang milik Haji Sa’un yg penuh dalam tas.
Dalam kamar, Haji Sa’un sedang membuka Al Qur’an mencari jawaban atas pertanyaan Dika (Gagan Ramdhani), anak lelakinya yg kritis dg masalah agama. Jam 02.00 dini hari, penjaga rumahnya terdengar berisik. Haji Sa’un keluar dan turun menegur, sementara Zen melompati pagar dan masuk ke kamar Haji Sa’un. Tas penuh berisi uang sudah di tangan, saat melangkah keluar terlihat Al Qur’an yg terbuka di kasur.
Zen terpaku, bathin-nya bergetar, teringat alunan ayat suci dari mulut Emak tadi, terbayang butiran air mata di pipi keriput Emak..
Haruskah keikhlasan Emak dinodai dg cara begini..?!
Haji Sa’un naik kembali ke kamarnya setelah memarahi penjaga rumahnya yg ternyata berjudi. Di depan pintu kamar dilihatnya jejak sepatu. Di kasur di samping Al Qur’an, tergeletak tas uang miliknya.
Haji Sa’un berteriak menyuruh penjaga mengejar pencuri. Zen lari tunggang-langgang. Walau nyaris tertangkap, dia berhasil meloloskan diri.
Dalam rumah Zen tak henti ber-istighfar dalam gemetar ketakutan. Ketika minum menenangkan diri, dia melihat 34 lembar kupon naik haji yg dipungutnya dari tempat sampah supermarket.
Di kamar, dilihatnya Emak tertidur lelap mendekap Al Qur’an..
Pagi hari di rumah sakit, mantan istri Zen membayar biaya oprasi anaknya. Jumlah totalnya 3juta sekian. Zen datang & tau biaya oprasi ga sampe 5juta. Dimintanya sisa uang tabungan Emak, hanya ada 300ribu. Ternyata yg 1juta dipinjamkan si mantan istri kepada suaminya yg baru untuk membayar hutang. Zen memaksa suami baru mantan istrinya itu untuk mengembalikan uang Emak, tp uangnya udah ga ada. Zen naik pitam & menghajar lelaki itu.
Di rumah, si Burik burung tekukur Zen ditemukan mati dalam kandang.
Emak nyuruh Zen mengubur si Burik, tapi gadis tetangga menawarkan diri untuk membantu menguburkan.
Sore hari, saat mengumpulkan baju di jemuran, Emak menyapa adik si gadis tetangga
Emak : Aduh, enaknya yg lagi makan ayam goreng..
Adik : Ini bukan ayam Mak, ini burung..
Emak : Burung dari mana..? *heran & curiga*
Adik : Tadi kakak yg tangkap.
Emak : Jangan dimakan, ini bangkai..
Kakak : Saya terpaksa, Mak.. Kami sudah lama ga makan daging, ayah-ibu kami sedang sakit..
Emak trenyuh, hatinya tersentuh.. Dg sisa uang tabungan yg berhasil diambil Zen dari mantan istrinya, Emak masak ayam goreng. Diajaknya kakak-adik anak tetangga makan di rumah sampai kenyang. Emak juga memberikan sebagian uang yg tersisa untuk membantu pengobatan orang tua anak2 itu.
Suatu pagi, beberapa hari kemudian.. Zen mengecek pengumuman pemenang kupon undian naik haji. Ternyata kupon kedua yg dicek-nya termasuk dalam daftar pemenang undian. Zen bersujud ke tanah lalu berlari pulang ke rumah dg bathin dipenuhi seruan “Labbaika Allaahumma Labbaik..”
Dicarinya Emak, tapi ga ada. Ditulisnya pesan dalam buku “Ada kejutan untuk Emak” dan disimpan di atas meja lalu bergegas pergi. Ga jelas sih pergi kemana..
Ga lama Emak datang dan membaca pesan Zen dg penuh tanda tanya.
Kejutan apa..??!
Di jalan, Zen menggenggam erat kupon & koran sambil bathin terus menyerukan “Labbaika Allaahumma Labbaik.."
Disimpan nya kupon dalam saku jaket. Sementara dari arah berlawanan Pak Joko menyetir mobil sambil dipukulin Nony (Henidar Amroe), istrinya, karna ketahuan selingkuh dg Sekretaris nya (Cut Memey).
Zen ketabrak mobil Pak Joko, jaket nya terlempar & 34 lembar kupon itu terbang berhamburan..
*********
Gw terhenyak.. ga nyangka ada bagian tragis dalam film ini. Tabungan Emak terkuras untuk biaya oprasi cucu-nya. Ditambah lagi keikhlasan Emak memberi makan anak-anak tetangganya yg miskin..
Zen & gw yg nonton mengira Allah memberi pengganti keikhlasan Emak dg takdir menang undian naik haj..
Tapi malang ga dapat ditolak, untung ga dapat diraih..
Ternyata bukan kupon itu jawaban nya..
Selanjutnya lihat sendiri deh film-nya..
Berhasilkah Emak naik haji? Bagaimana nasib Zen?
Kasihan dong yg udah bikin film & pengarang cerpen-nya kalo cukup baca postingan gw doang.. heheee..
Yang jelas ada satu kalimat Emak yg bikin hati gw bergetar & mata berkaca
*ah, dasar cengeng aja lu noooppp..!*
“Raga Emak mungkin ga mampu menyeberangi lautan yg begitu luas, tapi Emak yakin Allah pasti tau hati Emak udah lama ada di situ..”
*********
Masih berkenan terusin baca..?
Mau silahkan lanjut, kalopun ngga mau boleh tinggalin..
PENDAPAT GW TENTANG FILM INI
Walau ada yg bilang terlalu banyak ‘kebetulan’ dalam film ini, tapi buat gw pribadi film ini BAGUS dan banyak hikmah di dalam nya.
‘Kebetulan-kebetulan’ itu bukan hal yg ga mungkin, karna ga ada yg mustahil kalo Allah sudah berkehendak..
Coba lihat Al Qur’an..
Surah Ath Thalaaq ayat 2 dan 3 :
”Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap2 sesuatu”
Surah Al Fathir ayat 2 :
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya......
Note: sangat mengharukan ketika menoton film ini, melihat diri sendiri.....kapan aku bisa memberangkatkan mama dan Abah ke Tanah Suci Ya Allah...................juga mertua....serta suami dan anakku......mudahkan jalan menuju RumahMu Ya Allah......Sesungguhnya segalanya mudah bagimu ya Allah.....
There can be miracles, when you believe...........
Umroh Backpacker yukkk ...... (murah meriah)
Ini cerita tentang ayah mertua saya, kami biasa memanggilnya Abah.
Awal Juli lalu, terbetik berita bahwa Abah ingin menunaikan ibadah Umroh bulan Ramadhan. Saya pikir itu hal biasa. Mumpung kami tinggal di Jeddah, mungkin Abah ingin umroh sekalian menengok cucu. Mungkin juga ingin melihat keadaan kami sehari-hari di negeri orang. Apa salahnya?
Yang menjadi luar biasa adalah detail berita tsb.
Abah akan melakukan Umroh, 1 bulan penuh, dengan biaya HANYA 15 JUTA RUPIAH.
Puh… tipu-tipu macam mana pula ini?
Saya langsung hubungi adik-adik saya untuk meyakinkan berita ini. Saya minta agar mereka melakukan fit & proper test kepada calon penyelenggara. Saya tidak mau Abah ditipu mentah-mentah, setengah matang apalagi ditipu well-done (emangnya steak?). Ada beberapa pasal yang membuat saya meragukan informasi Abah.
Saya, sebagai menantunya, yang katanya berpendidikan lebih tinggi daripada Abah, yang katanya punya wawasan luas, seperti biasa, yang timbul duluan adalah suudzon. Jangan-jangan cuman penipu. Jangan-jangan ditelantarkan. Jangan-jangan begini-begitu… begini ni ni ni…, begitu tu tu tu… (kayak lagunya Benyamin).
Tapi berbeda dengan Abah. Saya tahu Abah itu lugu dan polos. Khas orang kampung walaupun sudah hidup di Jakarta sejak 1964. Abah sangat percaya kepada Pak Haji tsb. Dan walaupun sudah diperingatkan untuk berhati-hati, tetap saja Abah membayar tunai seperti yang diminta Haji Kusen. Katanya beberapa tetangga Abah juga sudah setor untuk ikut rombongan.
Singkat kata, Abah, dengan segala keikhlasannya, terus mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah umroh. Ketika keberangkatan semakin dekat, barulah saya mengerti kenapa biaya bisa segitu murah. Ternyata itu adalah paket UMROH BACKPACKER. Kenapa saya menjulukinya seperti demikian? Inilah alasannya:
Berbeda dengan rombongan umroh dari travel biro, para jemaah umroh backpaker membawa barang bawaan yang unik. Koper mereka bukan penuh oleh pakaian atau junk food, tapi…:
Akhirnya, rombongan bisa tiba dengan selamat di tujuan. Dan seperti yang telah saya perkirakan, biaya minim adalah trade-off dari fasilitas yang disediakan penyelenggara. Fasilitas yang disediakan ternyata adalah:
Dan sekali lagi, karena ini rombongan backpacker, maka:
Ada lagi fasilitas yang tidak disediakan oleh panitia. Dan fasilitas ini bisa fatal akibatnya. Fasilitas tersebut adalah fasilitas kesehatan. Walaupun tidak ada dokter, panitia juga tidak mengetahui bagaimana penanganannya jika anggota rombongan membutuhkan perawatan kesehatan.
Hal ini menimpa salah seorang anggota rombongan, seorang kakek berusia 65 tahun. Dari pagi muntah-muntah, kondisinya sangat lemah dan hanya bisa tiduran di kamar. Disuapin teh manis pun muntah. Tapi sama sekali tidak ada perhatian dari panitia (lha memang nggak ada panitianya kok). Yaaa seharusnya masing-masing bisa menjaga dirinya sendiri.
Kebetulan salah seorang anggota rombongan berkenalan dengan seorang dokter dari Indonesia yang juga sedang umroh. Dengan sedikit memaksa, dokter yang sedang tidak bertugas tersebut berkenan memeriksa keadaan kakek yang sedang sakit tsb. Karena sedang tidak bertugas, dokter tidak membawa satupun peralatan, tidak membawa stetoskop, apalagi pengukur tekanan darah. Dokter cuman melakukan observasi dengan mata dan memegang kepala kakek yang panas. Kesimpulannya, kakek kelelahan. Tapi tidak ada tindakan atau obat yang dianjurkan. Dan pimpinan rombongan juga tidak merasa harus bertanggungjawab membawa kakek tsb ke dokter atau klinik terdekat. Pimpinan rombongan hanya membiarkan kakek tersebut terbaring lemah tanpa tindakan.
Beruntung, sore itu saya sedang berkunjung ke pondokan Abah. Saya langsung menawarkan untuk membawa ke dokter. Saya memang tidak mengenal daerah Mekah, makanya saya menawarkan untuk membawa ke dokter di Jeddah. Saya tahu ada sebuah klinik yang dokter dan perawatnya orang Indonesia (jadi bisa berbahasa Indonesia). Daripada dibawa ke dokter terdekat tapi nggak bisa ngomong dan bingung menyampaikan keluhannya. Akhirnya, sang kakek setuju. Bersama isteri dan anaknya, kakek tsb saya bawa ke klinik terdekat…. Eh, nggak juga ding. Lha wong saya bawa ke klinik yang jaraknya 80 km dari pondokannya. Jelas bukan klinik terdekat lah.
Dengan kondisi yang kepayahan, sang kakek harus dipapah ke dalam mobil dengan posisi agak berbaring di dalam mobil. Saya pun harus memacu mobil secapat kilat agar kondisi tidak semakin memburuk. Yaaa nggak cepat-cepat jugalah. Palingan cuman kecepatan 160 kmh doang. Lagian pakainya Kijang, bukan Camry. Kalau Camry sih saya berani lari 200 karena yakin stabil. Lha kalau Kijang yang body-nya nggak streamline? Lho kok jadi ngomongin mobil?
Alhamdulillah, setelah mendapat tindakan medis, kondisinya membaik. Hampir 4 jam kakek tersebut bisa tidur dengan nyenyak sambil diinfus di Unit Gawat Darurat. Padahal sejak pagi, sang kakek selalu muntah tanpa bisa tidur. Selesai dari UGD, sang kakek saya inapkan di rumah untuk istirahat. Besoknya, dia harus disuntik lagi dan akhirnya setelah 20 jam di Jeddah, sang kakek pulang kembali ke pondokannya di Mekah dengan kondisi yang lebih segar dan sudah bisa jalan sendiri tanpa harus dipapah lagi.
Yah, beginilah resiko jemaah umroh backpacker….
Akhirnya, setelah sebulan persis, Abah pulang dengan sukses. Walaupun sejak di Jakarta sampai pulang kembali ke Jakarta, yang namanya passport dan visa nggak pernah dilihat oleh Abah (dan saya) sama sekali, ternyata rombongan ini sah. Sebenarnya saya masih khawatir, bahkan sampai ketika harus melepas Abah di bandara Jeddah. Saya khawatir bahwa visa nya sudah expired dan dicegat sama pihak imigrasi. Bukan 1-2 cerita lagi yang saya dapatkan mengenai orang yang gagal terbang pulang di bandara Jeddah karena visanya expired. Tidak spesifik cerita mengenai orang Indonesia sih, ada yang orang India, orang Pakistan, Afrika Selatan, dsb. Tapi ternyata seluruh rombongan bisa pulang kembali ke tanah air dengan selamat dan sejahtera sesuai rencana.
Alhamdulillah…..
So, kalau menurut saya sih, umroh backpacker memang cocok buat orang yang masih usia muda. Let’s say, usia di bawah 50 tahun. Mungkin tubuh masih kuat dan tidak masalah dengan fasilitas minim. Tapi kalau di atas 50 tahun, kayaknya terlalu beresiko. Kalau ada apa-apa, nggak ada yang bisa membantu. Tapi mungkin ini adalah alternatif bagi mereka yang ingin umroh murah meriah…
Nb:
Walaupun cerita ini cuman sharing, tetapi tidak menerima pertanyaan kalau ada yang mau ikutan menjadi jemaah umroh murah meriah seperti ini. Silakan kasak-kusuk cari info sendiri…..:)
http://palwono.multiply.com/
Awal Juli lalu, terbetik berita bahwa Abah ingin menunaikan ibadah Umroh bulan Ramadhan. Saya pikir itu hal biasa. Mumpung kami tinggal di Jeddah, mungkin Abah ingin umroh sekalian menengok cucu. Mungkin juga ingin melihat keadaan kami sehari-hari di negeri orang. Apa salahnya?
Yang menjadi luar biasa adalah detail berita tsb.
Abah akan melakukan Umroh, 1 bulan penuh, dengan biaya HANYA 15 JUTA RUPIAH.
Puh… tipu-tipu macam mana pula ini?
Saya langsung hubungi adik-adik saya untuk meyakinkan berita ini. Saya minta agar mereka melakukan fit & proper test kepada calon penyelenggara. Saya tidak mau Abah ditipu mentah-mentah, setengah matang apalagi ditipu well-done (emangnya steak?). Ada beberapa pasal yang membuat saya meragukan informasi Abah.
- Setahu saya, visa umroh hanya berlaku 2 minggu. Kok bisa-bisanya ada yang menjanjikan ke Abah untuk umroh sebulan penuh?
- Biaya 15 juta adalah biaya yang extra ordinary murah. Yang saya tahu, paket umroh 9 hari dari travel biro berkisar 1500 USD untuk low season. Sedangkan paket umroh Ramadhan (very peak season) bisa sampai 2000 atau 2500 USD. Sekali lagi, itu cuman 9 hari. Lha ini kok berani-beraninya menawarkan 30 hari. Ini beneran atau penipuan?
Saya, sebagai menantunya, yang katanya berpendidikan lebih tinggi daripada Abah, yang katanya punya wawasan luas, seperti biasa, yang timbul duluan adalah suudzon. Jangan-jangan cuman penipu. Jangan-jangan ditelantarkan. Jangan-jangan begini-begitu… begini ni ni ni…, begitu tu tu tu… (kayak lagunya Benyamin).
Tapi berbeda dengan Abah. Saya tahu Abah itu lugu dan polos. Khas orang kampung walaupun sudah hidup di Jakarta sejak 1964. Abah sangat percaya kepada Pak Haji tsb. Dan walaupun sudah diperingatkan untuk berhati-hati, tetap saja Abah membayar tunai seperti yang diminta Haji Kusen. Katanya beberapa tetangga Abah juga sudah setor untuk ikut rombongan.
Singkat kata, Abah, dengan segala keikhlasannya, terus mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah umroh. Ketika keberangkatan semakin dekat, barulah saya mengerti kenapa biaya bisa segitu murah. Ternyata itu adalah paket UMROH BACKPACKER. Kenapa saya menjulukinya seperti demikian? Inilah alasannya:
- Tidak tinggal di hotel. Rombongan akan ditampung di pondokan layaknya jemaah haji ONH Biasa dari Indonesia. Rombongan akan tinggal di sebuah apartemen sederhana.
- Karena tidak tinggal di hotel, otomatis tidak mendapat makanan sama sekali. Makanan harus mandiri dipersiapkan oleh masing-masing anggota rombongan.
- Selain tidak ada fasilitas konsumsi, tidak ada juga fasilitas transportasi selain bandara-pondokan pp ketika datang dan pulang.
Berbeda dengan rombongan umroh dari travel biro, para jemaah umroh backpaker membawa barang bawaan yang unik. Koper mereka bukan penuh oleh pakaian atau junk food, tapi…:
- Rata-rata bawa beras 5 kg / orang. Beberapa orang yang menderita diabetes juga melengkapinya dengan membawa beras merah.
- Ibu-ibu banyak yang bawa bumbu lengkap,ada bawang merah, bawang putih, garam, merica, penyedap masakan, dsb.
- Hampir semuanya bawa gula, kopi, teh, mie instant, dsb.
- Perlengkapan masak juga dibawa, seperti panci, rice cooker/magic warmer, piring, sendok, garpu, gelas, teko, dsb.
Akhirnya, rombongan bisa tiba dengan selamat di tujuan. Dan seperti yang telah saya perkirakan, biaya minim adalah trade-off dari fasilitas yang disediakan penyelenggara. Fasilitas yang disediakan ternyata adalah:
- Sebuah apartemen sederhana, dengan 3 kamar tidur (4mx4m), 2 kamar mandi plus 1 dapur. Seluruh anggota rombongan berjumlah 27 orang tidur berdesakan di sana.
- Pondokan itu berjarak sekitar 2 km dari Masjidil Haram (20 menit berjalan kaki buat yang muda dan sehat). Terbayang khan, bagaimana perjuangan para anggota rombongan yang ingin bolak-balik dari pondokan ke Masjidil Haram pada siang hari yang terik dalam keadaan puasa?
- Di dapur disediakan kompor gas dengan gas yang ditanggung penyelenggara, plus kulkas 2 pintu.
- Disediakan kasur tanpa dipan.
Dan sekali lagi, karena ini rombongan backpacker, maka:
- Tidak ada fasilitas kunjungan ziarah (city tour). Masing-masing anggota rombongan dipersilakan mengatur diri sendiri jika ingin berkunjung ke tempat-tempat seperti Gua Hira’, Mina, Muzdalifa, Padang Arafah, dsb.
- Juga tidak ada fasilitas transportasi ke tempat mengambil miqat jika ada anggota rombongan yang ingin umroh berkali-kali. Anggota rombongan dipersilakan survive untuk mengambil miqat di Tan’im atau Ji’rona.
- Dan ternyata, ke Madinah pun sebenarnya tidak termasuk dalam fasilitas yang disediakan. Penyelenggara memungut biaya 200 riyal per orang untuk biaya transportasi dan akomodasi selama 4 hari di Madinah.
- Belakangan, ketika mau pulang, sebenarnya juga tidak ada fasilitas Jeddah City Tour seperti yang biasa dilakukan rombongan umroh lainnya. Rombongan harus mengeluarkan sedikit uang lagi agar bisa mendapat pengalaman sholat Dhuhur di Masjid Terapung, di tepi Laut Merah.
Ada lagi fasilitas yang tidak disediakan oleh panitia. Dan fasilitas ini bisa fatal akibatnya. Fasilitas tersebut adalah fasilitas kesehatan. Walaupun tidak ada dokter, panitia juga tidak mengetahui bagaimana penanganannya jika anggota rombongan membutuhkan perawatan kesehatan.
Hal ini menimpa salah seorang anggota rombongan, seorang kakek berusia 65 tahun. Dari pagi muntah-muntah, kondisinya sangat lemah dan hanya bisa tiduran di kamar. Disuapin teh manis pun muntah. Tapi sama sekali tidak ada perhatian dari panitia (lha memang nggak ada panitianya kok). Yaaa seharusnya masing-masing bisa menjaga dirinya sendiri.
Kebetulan salah seorang anggota rombongan berkenalan dengan seorang dokter dari Indonesia yang juga sedang umroh. Dengan sedikit memaksa, dokter yang sedang tidak bertugas tersebut berkenan memeriksa keadaan kakek yang sedang sakit tsb. Karena sedang tidak bertugas, dokter tidak membawa satupun peralatan, tidak membawa stetoskop, apalagi pengukur tekanan darah. Dokter cuman melakukan observasi dengan mata dan memegang kepala kakek yang panas. Kesimpulannya, kakek kelelahan. Tapi tidak ada tindakan atau obat yang dianjurkan. Dan pimpinan rombongan juga tidak merasa harus bertanggungjawab membawa kakek tsb ke dokter atau klinik terdekat. Pimpinan rombongan hanya membiarkan kakek tersebut terbaring lemah tanpa tindakan.
Beruntung, sore itu saya sedang berkunjung ke pondokan Abah. Saya langsung menawarkan untuk membawa ke dokter. Saya memang tidak mengenal daerah Mekah, makanya saya menawarkan untuk membawa ke dokter di Jeddah. Saya tahu ada sebuah klinik yang dokter dan perawatnya orang Indonesia (jadi bisa berbahasa Indonesia). Daripada dibawa ke dokter terdekat tapi nggak bisa ngomong dan bingung menyampaikan keluhannya. Akhirnya, sang kakek setuju. Bersama isteri dan anaknya, kakek tsb saya bawa ke klinik terdekat…. Eh, nggak juga ding. Lha wong saya bawa ke klinik yang jaraknya 80 km dari pondokannya. Jelas bukan klinik terdekat lah.
Dengan kondisi yang kepayahan, sang kakek harus dipapah ke dalam mobil dengan posisi agak berbaring di dalam mobil. Saya pun harus memacu mobil secapat kilat agar kondisi tidak semakin memburuk. Yaaa nggak cepat-cepat jugalah. Palingan cuman kecepatan 160 kmh doang. Lagian pakainya Kijang, bukan Camry. Kalau Camry sih saya berani lari 200 karena yakin stabil. Lha kalau Kijang yang body-nya nggak streamline? Lho kok jadi ngomongin mobil?
Alhamdulillah, setelah mendapat tindakan medis, kondisinya membaik. Hampir 4 jam kakek tersebut bisa tidur dengan nyenyak sambil diinfus di Unit Gawat Darurat. Padahal sejak pagi, sang kakek selalu muntah tanpa bisa tidur. Selesai dari UGD, sang kakek saya inapkan di rumah untuk istirahat. Besoknya, dia harus disuntik lagi dan akhirnya setelah 20 jam di Jeddah, sang kakek pulang kembali ke pondokannya di Mekah dengan kondisi yang lebih segar dan sudah bisa jalan sendiri tanpa harus dipapah lagi.
Yah, beginilah resiko jemaah umroh backpacker….
Akhirnya, setelah sebulan persis, Abah pulang dengan sukses. Walaupun sejak di Jakarta sampai pulang kembali ke Jakarta, yang namanya passport dan visa nggak pernah dilihat oleh Abah (dan saya) sama sekali, ternyata rombongan ini sah. Sebenarnya saya masih khawatir, bahkan sampai ketika harus melepas Abah di bandara Jeddah. Saya khawatir bahwa visa nya sudah expired dan dicegat sama pihak imigrasi. Bukan 1-2 cerita lagi yang saya dapatkan mengenai orang yang gagal terbang pulang di bandara Jeddah karena visanya expired. Tidak spesifik cerita mengenai orang Indonesia sih, ada yang orang India, orang Pakistan, Afrika Selatan, dsb. Tapi ternyata seluruh rombongan bisa pulang kembali ke tanah air dengan selamat dan sejahtera sesuai rencana.
Alhamdulillah…..
So, kalau menurut saya sih, umroh backpacker memang cocok buat orang yang masih usia muda. Let’s say, usia di bawah 50 tahun. Mungkin tubuh masih kuat dan tidak masalah dengan fasilitas minim. Tapi kalau di atas 50 tahun, kayaknya terlalu beresiko. Kalau ada apa-apa, nggak ada yang bisa membantu. Tapi mungkin ini adalah alternatif bagi mereka yang ingin umroh murah meriah…
Nb:
Walaupun cerita ini cuman sharing, tetapi tidak menerima pertanyaan kalau ada yang mau ikutan menjadi jemaah umroh murah meriah seperti ini. Silakan kasak-kusuk cari info sendiri…..:)
http://palwono.multiply.com/
Tips Meraih Haji Mabrur.......
Bagi jemaah haji yang benar-benar mau ibadah atas dasar Lillahi Ta` ala, tentu ada tips penting agar lancar, mudah, dan senantiasa sehat dalam beribadah haji. Insya Allah, kelak akan menjadi haji/hajjah mabrur/mabruroh. Tips dan kunci strategis ini tidak bisa dilakukan bagi jemaah yang pergi ke tanah suci karena haji pollitik, haji hanya untuk bergelar haji atau karena ingin dilihat publik (haji riya).
Bila para jemaah telah pasti keberangkatannya untuk melaksanakan ibadah haji, maka mutlak harus memantapkan dan membulatkan tekad dan niat bahwa ibadah haji akan berserah diri ke hadapan Ilahi Rabbi. Berserah diri dan pasrahlah karena Allah, tidak ada beban karena harta, jabatan, anak saudara sekalipun. Inilah yang dimaksudkan niat bersih dan mantap Lillahi Ta`ala.
Selain itu, jemaah haji harus benar-benar bertobat kehadirat Allah SWT. Ya, setelah sampai di tanah suci– bagi yang ke Mekah (sebelum musim haji), insya Allah para jemaah haji akan melakukan salat di Masjidilharam Mekah, termasuk melakukan Tawaf Qudum. Saat itu, selain membaca, dan memahami doa-doa tawaf yang tertulis atau yang sudah dihafal sebagaimana dalam buku doa-doa ibadah haji, maka jemaah harus bersih hati dan memanjatkan atau meminta ampun kepada Allah SWT. Sedangkan bagi jemaah haji yang terbang dari Indonesia langsung ke Madinah, mereka akan berada di tanah suci Madinah dengan ibadah salat dulu di Masjid Nabawi. Apabila beribadah salat fardu/salat sunah atau wirid di masjid Nabawi, usahakan jemaah haji bisa salat sunat/berdoa di Raudhoh. Lakukan evaluasi diri, bertobat, dan munajatkan doa tobat seperti dalam tawaf qudum.
Setelah bertobat, jemaah haji sebaiknya melakukan istighfar secara rutin. Jemaah haji sebaiknya juga mengikis sikap, perasaan, ucapan, apalagi perbuatan jelek yang kadang-kadang terbiasa dilakukan sebelum pergi haji Janganlah merasa ragu dan malu mengakui dosa dan kesalahan. Selalulah bertanya kepada pembimbing.
Selain itu, jemaah haji pun dituntut ikhlas dan pasrah bila menerima cobaan, cepat-cepat istigfar kepada Allah dan jangan lupa memintakan ampunan bagi diri sendiri, orang tua, suami atau istri dan anak-anak serta cucu, semua anggota keluarga, guru, ustaz dan semua orang yang telah berjasa memberi ilmu.
Tips lain yang harus diketahui ialah soal perlunya bersikap hati-hati bila sedang berada di Mina/melontar (nafar awal/nafar stani). Agar jemaah haji meraih kemabruran, juga perlu selalu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Ikhtiar lainnya agar bisa lancar dan meraih peluang haji mabrur adalah berdoa dan membaca Alquran (Prof. H. Pupuh Fathurrahman)
Sumber : http://pikiran-rakyat.com.
Sejarah Haji............
Haji secara bahasa berarti menuju ke suatu tempat. Namun secara syariat mengacu pada ziarah tahunan umat Islam ke Mekah dengan maksud tertentu untuk melakukan ritual keagamaan diwaktu tertentu pula sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Haji pertama kali disyariatkan oleh Allah pada masa Nabi lbrahim a.s. dan ia adalah Nabi yang dipercaya oleh Allah untuk membangun Ka’bah bersama dengan anaknya Ismail di Mekah. Allah menggambarkan Ka’bah sebagai berikut: “Dan ingatlah ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat mereka yang ruku’ dan sujud.” (Al-Hajj :26)
Setelah membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim datang ke Mekah untuk melakukan ibadah haji setiap tahun, dan setelah kematiannya, praktik ini dilanjutkan oleh anaknya. Namun, secara bertahap dengan berlalunya waktu, baik bentuk dan tujuan ritual haji berubah sebagai penyembahan berhala yang tersebar di seluruh Arabia, Ka’bah kehilangan kemurnian dan berhala ditempatkan di dalamnya. Dindingnya penuh dengan puisi dan lukisan, dan akhirnya lebih dari 360 berhala ditempatkan di sekitar Ka’bah.
Selama periode haji itu sendiri, suasana di sekitar rumah suci (Ka’bah) layaknya seperti sirkus. Laki-laki dan perempuan mengelilingi Ka’bah dengan telanjang, dengan alasan bahwa mereka harus menampilkan diri di hadapan Allah dalam kondisi yang sama seperti mereka lahir. Doa mereka menjadi bebas tak lagi tulus mengingat Allah, malah berubah menjadi serangkaian tepuk tangan, bersiul dan meniup tanduk, bahkan kalimat talbiah telah diselewengkan oleh mereka dengan tambahan-tambahan. Bahkan darah binatang yang dikurbankan dituangkan ke dinding Ka’bah dan dagingnya digantung di tiang sekitar Ka’bah, dengan keyakinan bahwa Allah menuntut daging dan darah hewan-hewan ini. Mengenai hal ini Allah SWT mengingatkan dengan firman-Nya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj: 37)
Bernyanyi, minum arak, perzinaan dan perbuatan amoral lainnya tersebar luas di antara para peziarah. Dan lomba puisi adalah bagian utama dari seluruh rangkaian haji. Dalam kompetisi ini, para penyair akan memuji keberanian dan kemegahan suku mereka masing-masing dan menceritakan cerita-cerita yang berlebihan, kepengecutan dan kekikiran suku-suku lainnya. Kompetisi dalam kemurahan hati juga diadakan di mana masing-masing kepala suku akan menyediakan kuali besar dan memberi makan para peziarah, hanya agar mereka bisa menjadi terkenal karena kemurahan hati mereka.
Dengan demikian mereka benar-benar meninggalkan ajaran nenek moyang dan pemimpin mereka Nabi Ibrahim a.s. Ajarannya yang suci untuk menyembah Allah semata, telah dinodai oleh orang-orang kafir dan ritual yang telah ditetapkan benar-benar terselewengkan oleh mereka. Keadaan menyedihkan itu berlangsung selama kurang lebih dua ribu tahun. Tapi kemudian setelah periode panjang ini, waktu datang untuk doa Nabi Ibrahim yang harus dijawab: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah :129)
Selama dua puluh tiga tahun, Nabi Muhammad menyebarkan pesan tauhid – pesan yang sama bahwa Nabi Ibrahim dan semua Nabi pendahulunya datang dengan membawa dan mendirikan hukum Allah dimuka bumi. Nabi tidak hanya membersihkan Ka’bah dari segala kotoran, tapi juga mengembalikan semua ibadah haji yang dituntunkan oleh Allah di masa Nabi Ibrahim.
Terdapat perintah khusus dalam Al-Quran diturunkan dalam rangka menghilangkan semua upacara palsu yang telah merajalela di masa pra-Islam. Semua tindakan tidak senonoh dan memalukan itu sangat dilarang dalam pernyataan Allah SWT: “Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (Al-Baqarah: 197). Wallahu al’lam bish showab.
http://ibadahhaji.wordpress.com/2009/12/11/sejarah-haji/#more-209
LQ7 Training minta do'a restu tokoh ulama kharismatik KalSel KH.HUSIN NAFARIN.Lc,MA
Rabu, 14 September 2011
Manasik Haji LQ7...H. Zainal Ilmi.....
Menjelang Musim haji ini, Saya ingin memperkenalkan Produk totorial Manasik yang sangat lengkap. Asli Produk Banjarmasin dari Bpk. H. Zainal Ilmi ......1 box isinya PORTOFOLIO 1 BOX PRODUK LQ7 MANASIK TARINING ( 1 kaleidoskop, 1 album haji, 1 album umrah, 3 dvd fiqih haji dan rahasianya serta 1 tiket box training). Khusus di Banjarmasin tiket Training Bisa digunakan utk menghadiri manasik LQ 7 Training. Untuk Luar Kota afwan.... nunggu cukup Qouta dan kebijakan dari management LQ7.
Harga 1 BOx lengkap hanya Rp. 350.000,- sangat tidak rugi dan tentu saja sangat bermanfaat buat Anda yang baru akan pertama kali k Tanah Suci. Produk ini sangat sarat pemaknaan tentang ibadah haji dan step by stepnya.......buruan pesan jangan terlambat 085252661505. Bagi yang belum berkesempatan berangkat tahun ini, produk ini sangat cocok buat hadiah exlusive dan sarat manfaat.
Blog baru Alhmadulillah..ya.........
Punya blog sendiri akhirnya bisa juga wlopun berkat belajar dari om google (makasih my fav search engine). Semoga blog ini bisa menjadi Ladang amal sekalian ladang uang, hehehe....soalnya niat awal sih mau dipakai buar gelar lapak....buat jualan di dunia maya ini......hehehe. wish me luck ya....
Welcome......my name is Novita Iriani, S.Pd, married with HUdan Azzuhry, SH and have 1 son (Ahmad Umar Azzuhry). Asli Tanjung Kab. Tabalong ......tp sejak 2003 kemaren sampai sekarang betah di Banjarmasin. bagi yg punya Fb bisa juga di add di novita azzuhry. sampai hari ini kerja di Rumah Zakat Cab. Banjarmasin.....
well, last but not least perkenalan pertama sampai disini, yang mau bersahabat dan menjadi klien (sebutan buat pelangganku) wellcome......see ya.......
Welcome......my name is Novita Iriani, S.Pd, married with HUdan Azzuhry, SH and have 1 son (Ahmad Umar Azzuhry). Asli Tanjung Kab. Tabalong ......tp sejak 2003 kemaren sampai sekarang betah di Banjarmasin. bagi yg punya Fb bisa juga di add di novita azzuhry. sampai hari ini kerja di Rumah Zakat Cab. Banjarmasin.....
well, last but not least perkenalan pertama sampai disini, yang mau bersahabat dan menjadi klien (sebutan buat pelangganku) wellcome......see ya.......
Langganan:
Postingan (Atom)