Menjalani hidup dengan Hati dan Ibadah...sebagai bekal menuju Rabb Allah SWT...
Rabu, 08 Februari 2012
Selasa, 10 Januari 2012
Cara Cerdas Mengelola 3 Jenis Kekayaan
Hidup sejahtera lahir batin adalah
sejenis angan yang mungkin ingin kita raih dengan sepenuh sukacita. Dalam
konteks inilah kemudian kita dikenalkan dengan konsep klasik tentang tiga jenis
kekayaan.
Saya ingin kembali meng-elaborasinya
disini, sebab tiga jenis kekayaan ini merupakan sebuah tema yang mungkin kudu selalu
kita kenang, kita rajut, dan kemudian kita bentangkan dalam lansekap sejarah
kehidupan kita yang penuh dinamika ini.
Lalu apa saja tiga jenis kekayaan ini?
Dan bagaimana cara kita untuk secara cerdas mengelolanya secara paripurna.
Tiga jenis kekakayaan ini pada dasarnya
merupakan tiga kekayaan yang mestinya secara simultan kita implementasikan
dalam setiap jejak langkah kita.
Kekayaan # 1 :
Kekayaan Finansial. Benar, uang bukan segalanya dalam
hidup ini (sebuah ungkapan yang terlalu klise, dan hanya akan punya makna kalau
yang ngomong adalah orang dengan kekayaan satu milyar. Kalau yang bilang adalah
orang dengan pendapatan pas-pasan, maka ada dua kemungkinan : a) orang itu
sedang menghibur diri atau b) mengelak dari kenyataan bahwa dirinya pas-pasan).
Eniwei, acapkali biaya kebutuhan hidup
yang terus menanjak memerlukan sokongan dana yang memadai. Biaya makan, biaya
kontrak/kredit rumah, dan biaya pendidikan anak sering menyedot pendapatan kita
hingga tuntas, tas, tas. Belum lagi, biaya sumbangan kerabat kanan kiri, depan
belakang.
Itulah kenapa, kita selalu berikhtiar
agar kita bisa memiliki kekayaan finansial yang relatif memadai. Sebab dengan
bekal tabungan yang mak nyus, kita bukan saja bisa menghidupi kita dan keluarga
dengan cukup oke (dengan itu pula kita mungkin bisa memberangkatkan kedua orang
kita naik haji, atau membiayai pendidikan adik dan keponakan). Tanpa uang
memadai, bagaimana bisa kita melakukan kemuliaan ini?
Kekayaan # 2 :
Kekayaan Kontribusi dan
Kebaikan. Dalam sejarah hidup
Anda hingga hari ini, apa saja kebaikan dan kontribusi bermakna yang pernah
Anda rajut untuk lingkungan atau komunitas Anda.
Sumbangan kebaikan tidaklah mesti
bersifat heroik. Begitu banyak good small things yang mungkin bisa kita
tebarkan : tersenyum manis dan tulus berterima kasih pada office boy yang telah
tekun membersihkan toilet; selalu mengajak rekan kerja untuk berpikir positif;
atau mungkin sekedar sekedar memberikan apresiasi tulus bagi teman yang juga
berbuat kebaikan.
Tentu saja, elemen kontribusi ini akan
menjadi lebih keren jika ditautkan pada pembentukan kehidupan sosial yang lebih
bermartabat. Seperti misalnya : menjadi volunteer; memelopori gerakan untuk
membangun spirit entrepreneurship; atau juga mungkin sekedar berbagi
pengetahuan melalui blog; atau beragam good things lainnya.
Pendeknya, jenis kekayaan ini adalah
sesuatu yang kelak bisa kita selalu ingat ketika kita beranjak tua. Sesuatu
yang mungkin bisa kita kenang, dan simpan sebagai sebuah personal pride.
Bahwa dalam suatu masa, kita pernah begitu gigih mendedikasikan energi dan
pemikiran untuk kemajuan bersama.
Kekayaan # 3 :
Kekayaan Spiritual. Pada akhirnya, kelak semua kita akan
berbaring dalam ruang kesunyian berukuran 1 x 2 meter. Ketika wangi kemenyan
dan kain kafan telah terbentang, kita selalu diingatkan dengan kalimat ini :
adakah kita telah mencintaiNYA dengan sepenuh sukma?
Adakah kita dengan tekun selalu
berikhtiar lima waktu datang ke mesjid (atau ke tempat ibadah lainnya) dengan
penuh rasa syahdu dan sukacita? Adakah kita selalu menunggu datangnya dinihari
dengan penuh rasa takjub, karena sebentar lagi akan bercakap intim denganNYA?
Adakah dengan tekun kita selalu merapal doa dan dzikir dengan penuh rasa
kerinduan dan rasa syukur padaNYA?
Demikianlah tiga jenis kekayaan yang
mesti kita rajut dengan penuh kesungguhan.
Kekayaan finansial akan membuat kita
hidup dengan layak. Kekayaan kontribusi akan membuat kita dapat dikenang
sebagai insan yang berharga. Dan kekayaan spiritual yang akan membuat kita
tidur selamanya dalam kedamaian.
·
Written
by Yodhia Antariksa
·
Posted
January 9, 2012 at 12:00 am
Senin, 02 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)